Dima Dara Cantik Staf WHO Meninggal di Gaza Akibat Konflik

Dima Staf WHO di Gaza
Sumber :
  • who.int

Jerusalem,WISATA – Tanggal, 21 November 2023, dengan hati yang berat, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan berita duka atas kehilangan salah satu stafnya, Dima Abdullatif Mohammed Alhaj, beserta keluarganya dalam konflik berkepanjangan di Gaza, wilayah Palestina yang diduduki.

UGM: Menlu Beri Kuliah Umum, Jabarkan Diplomasi Indonesia untuk Palestina “All Eyes on Rafah”

Dima, berusia 29 tahun dan menjadi anggota tim WHO sejak Desember 2019, menjabat sebagai administrator pasien di Limb Reconstruction Centre, bagian kritis dari Tim Trauma dan Darurat WHO. Secara tragis, Dima, suaminya, bayi laki-laki berusia enam bulan, dan dua saudaranya meninggal ketika rumah keluarga mereka di selatan Gaza diserang. Sayangnya, lebih dari 50 anggota keluarga dan masyarakat yang berlindung di rumah yang sama juga tewas.

Seorang individu yang sangat terdidik, Dima memiliki gelar sarjana dalam Ilmu Lingkungan dan Bumi dari Universitas Islam Gaza. Ia melanjutkan studi di Universitas Glasgow, Skotlandia, Inggris, sebagai bagian dari program pertukaran Erasmus dari 2018 hingga 2019. Pada Hari Perempuan 2022, Dima menyatakan dalam unggahan media sosial WHO bahwa dia bangga dengan pekerjaannya karena "memberikan harapan dan kesempatan hidup baru bagi orang-orang."

Serangan Biadab Israel di Kamp Pengungsi Rafah: Palestina Kutuk Keras, Desak Tindakan Internasional

Dr. Rik Peeperkorn, perwakilan WHO di wilayah Palestina yang diduduki, menggambarkan Dima sebagai orang yang luar biasa dengan senyuman berseri, ceria, positif, dan penuh hormat. Ia menekankan bahwa kehilangan ini sangat menyakitkan dan mengucapkan belasungkawa mendalam kepada keluarga yang berduka.

Insiden tragis ini menambah daftar panjang pekerja kemanusiaan dan anggota PBB yang hilang sejak 7 Oktober. Médecins Sans Frontières (MSF) kehilangan dua dokter, sementara Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA) berduka atas kehilangan 108 rekan kerja. Kehilangan ini menunjukkan dampak manusiawi dari konflik dan mendesak untuk segera diselesaikan.

Biadab, Israel Bombardir Rafah, Puluhan Warga Gaza Tewas

Kematian Dima menjadi pengingat pahit akan kehilangan yang tak beralasan dalam konflik ini, dengan warga sipil meninggal di berbagai tempat—rumah, tempat kerja, jalur evakuasi, sekolah, dan rumah sakit. Komunitas internasional diminta untuk mengakhiri konflik, sementara WHO bersatu dalam berduka dengan keluarga dan rekan kerja Dima.