Yoyok Pitoyo: Peringatkan Pemerintah Jangan Gagal Antisipasi Dampak Kondisi Global Terhadap UMKM

Yoyok Pitoyo Ketua Umum KOPITU (dua dari kiri)
Sumber :
  • Handoko

 

Inilah Ilustrasi Kenaikan PPN 11% Menjadi 12% oleh Sri Mulyani, yang Akan Berlaku Awal 2025

Jakarta, WISATA - Ketua Umum Komite Pengusaha Kecil Menengah dan Mikro (KOPITU) Yoyok Pitoyo memberikan peringatan kepada Kementerian Koperasi dan UMKM (Kemenkop UKM) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) agar tidak gagal mengantisipasi dampak kondisi global terhadap UMKM Indonesia.

Yoyok mengatakan, kondisi global saat ini, seperti kondisi geopolitik dunia, konflik Rusia - Ukraina, konflik Palestina dan Israel, perubahan cuaca dan pemanasan global, serta pemilu serentak 2024, dapat berdampak negatif terhadap UMKM Indonesia, terutama UMKM yang sebagian besar bahan bakunya impor.

Target Pertumbuhan Ekonomi 8% di Tahun 2028-2029, Realistiskah?

"Pelemahan nilai tukar rupiah, kenaikan harga bahan baku impor, dan meningkatnya ketidakpastian di pasar, dapat menyebabkan meningkatnya biaya produksi, menurunnya daya saing, dan meningkatnya risiko kerugian bagi UMKM," kata Yoyok dalam keterangannya, Kamis (12/10).

Yoyok meminta KemenkopUKM dan Kemendag untuk segera mengambil langkah-langkah untuk mengantisipasi dampak kondisi global tersebut terhadap UMKM Indonesia.

Kisruh Dua Kementerian, Yoyok Pitoyo: “Pindah Fungsi, Tapi Tidak Pindah Anggaran—Apa Artinya?”

"KemenkopUKM dan Kemendag harus bekerja sama untuk memberikan dukungan kepada UMKM, seperti memberikan subsidi untuk bahan baku impor, memberikan pelatihan untuk meningkatkan efisiensi produksi, dan memberikan dukungan untuk pengembangan produk inovatif," ujar Yoyok.

Yoyok juga meminta UMKM untuk melakukan beberapa hal untuk mengurangi dampak kondisi global tersebut, antara lain menggunakan bahan baku lokal, meningkatkan efisiensi produksi, dan mengembangkan produk yang inovatif.

"UMKM harus jeli melihat peluang dan tantangan yang ada, serta harus siap untuk melakukan adaptasi," kata Yoyok.

Yoyok berharap, KemenkopUKM dan Kemendag serta UMKM dapat bekerja sama untuk mengatasi dampak kondisi global tersebut, sehingga UMKM Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang.

Dampak Kondisi Global Terhadap UMKM

Pelemahan nilai tukar rupiah, kenaikan harga bahan baku impor, dan meningkatnya ketidakpastian di pasar, dapat berdampak negatif terhadap UMKM Indonesia, terutama UMKM yang sebagian besar bahan bakunya impor.

Pelemahan nilai tukar rupiah dapat menyebabkan meningkatnya biaya produksi bagi UMKM yang sebagian besar bahan bakunya impor. Hal ini disebabkan oleh naiknya harga bahan baku impor dalam rupiah.

Kenaikan harga bahan baku impor dapat menyebabkan menurunnya daya saing UMKM di pasar domestik dan internasional. Hal ini disebabkan oleh naiknya harga produk UMKM yang menggunakan bahan baku impor.

Meningkatnya ketidakpastian di pasar dapat menyebabkan menurunnya permintaan produk UMKM. Hal ini disebabkan oleh konsumen yang enggan untuk berbelanja di saat kondisi pasar yang tidak pasti.

Dukungan Kemenkop UKM dan Kemendag

Kemenkop UKM dan Kemendag perlu memberikan dukungan kepada UMKM Indonesia untuk mengurangi dampak kondisi global tersebut. Dukungan tersebut dapat berupa:

·        Subsidi untuk bahan baku impor. Subsidi ini dapat membantu UMKM untuk mengurangi biaya produksi.

·        Pelatihan untuk meningkatkan efisiensi produksi. Pelatihan ini dapat membantu UMKM untuk meningkatkan efisiensi produksi.

·        Dukungan untuk pengembangan produk inovatif. Dukungan ini dapat membantu UMKM untuk mengembangkan produk yang inovatif.

Dukungan UMKM

UMKM juga perlu melakukan beberapa hal untuk mengurangi dampak kondisi global tersebut, antara lain:

·        Menggunakan bahan baku lokal. UMKM dapat menggunakan bahan baku lokal untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku impor.

·        Meningkatkan efisiensi produksi. UMKM dapat meningkatkan efisiensi produksi untuk mengurangi biaya produksi.

·        Mengembangkan produk yang inovatif. UMKM dapat mengembangkan produk yang inovatif untuk meningkatkan daya saing di pasar.

Kemenkop UKM dan Kemendag serta UMKM perlu bekerja sama untuk mengatasi dampak kondisi global tersebut. Dengan bekerja sama, UMKM Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang, sehingga dapat berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian Indonesia.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Kemenkop UKM dan Kemendag untuk mendukung UMKM Indonesia dalam menghadapi dampak kondisi global:

·        Meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM. UMKM perlu memiliki akses yang lebih mudah dan murah untuk mendapatkan pembiayaan.

·        Meningkatkan akses pasar bagi UMKM. UMKM perlu memiliki akses yang lebih luas untuk memasarkan produknya.

·        Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM. UMKM perlu memiliki kapasitas dan kapabilitas yang lebih baik untuk menghadapi persaingan global.

Dengan melakukan hal-hal tersebut, KemenkopUKM dan Kemendag dapat membantu UMKM Indonesia untuk menjadi lebih tangguh dan berdaya saing dalam menghadapi tantangan global.