Tragedi KM Barcelona V: Kebakaran di Laut Talaud–Manado, 3 Tewas dan Ratusan Dievakuasi
- IG/sailor_rider
Manado, WISATA – Insiden kebakaran hebat menimpa Kapal Motor (KM) Barcelona V saat berlayar dari Kepulauan Talaud menuju Manado, Sulawesi Utara, pada Minggu, 20 Juli 2025 sekitar pukul 14.00 WITA. Peristiwa ini terjadi di Perairan Pulau Talise, Kecamatan Likupang Barat, dan langsung menggemparkan publik setelah video dramatis beredar luas di media sosial.
KM Barcelona V bertolak dari Pelabuhan Melonguane pada dini hari dan sempat singgah di Pelabuhan Lirung. Saat melintasi perairan antara Pulau Talise dan Pulau Gangga, asap tebal mulai terlihat dari kamar penumpang nomor 33, bukan dari ruang mesin seperti dugaan awal. Api dengan cepat menjalar ke bagian atas kapal, memicu kepanikan luar biasa.
Sebagian penumpang nekat melompat ke laut menggunakan pelampung keselamatan. Video siaran langsung dari akun Facebook Abdul Rahman Agu memperlihatkan suasana mencekam, dengan teriakan dan tangisan penumpang yang berusaha menyelamatkan diri.
Salah satu momen paling menyentuh adalah penyelamatan bayi 3 bulan yang ditemukan terpisah dari orang tuanya di laut. Bayi tersebut berhasil diamankan oleh warga Pulau Gangga dan dibungkus handuk agar tetap hangat. Sementara itu, seorang penumpang bernama Abdul Rahman Agu juga viral karena aksi heroiknya menyelamatkan seorang balita dan ibunya yang kelelahan di laut.
Menurut Basarnas Manado, total penumpang mencapai 571 orang, jauh melebihi kapasitas resmi kapal yang seharusnya hanya 280 penumpang. Sebanyak 568 orang berhasil dievakuasi, sementara 3 orang dinyatakan meninggal dunia: Asna Lapae (50), Juliana Humolung (40), dan Zakaria Tindiuling (67). Dua orang lainnya masih dalam pencarian.
Evakuasi dilakukan oleh tim gabungan dari Basarnas, TNI AL, Bakamla, BPBD, dan nelayan lokal. Kementerian Perhubungan menyebut api telah berhasil dipadamkan dan kapal kini dalam pengawasan tim PLP Bitung.
Polda Sulawesi Utara tengah menyelidiki dugaan kelebihan muatan dan kelalaian prosedur keselamatan. Nakhoda dan 13 ABK telah diperiksa. Kapal ini diketahui milik PT Surya Pasific Indonesia, operator pelayaran yang aktif di rute Talaud–Manado.