Syekh Abdul Qadir al-Jailani: “Sibukkan Dirimu dengan Memperbaiki Diri, Bukan Mencela Orang Lain”
- Image Creator Grok/Handoko
Mengapa Mencela Orang Lain Merugikan Diri Sendiri
1. Mengikis Keikhlasan dan Fokus Diri
Terlalu sibuk dengan kesalahan orang lain membuat kita kehilangan fokus untuk memperbaiki kelemahan pribadi. Ini menjauhkan dari pertumbuhan spiritual yang sejati.
2. Menanamkan Kebencian
Perilaku suka mencela akan menumbuhkan kebencian dan mengeraskan hati. Sebaliknya, fokus pada diri sendiri melatih empati dan kasih sayang.
3. Merusak Reputasi dan Relasi Sosial
Kebiasaan mencela bisa memicu konflik, memperburuk hubungan, dan menjauhkan orang lain dari kita.
4. Menjauhkan Diri dari Tuhan
Dalam banyak ajaran sufi, dikatakan bahwa hati yang kotor karena iri, dengki, atau gemar mencela sulit menerima cahaya Ilahi. Kesucian hati hanya bisa diraih dengan memperbaiki diri dan menjauhi penilaian buruk terhadap orang lain.
Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam konteks Indonesia yang kaya dengan budaya gotong royong dan toleransi, pesan ini dapat menjadi pondasi untuk membangun masyarakat yang lebih sehat secara emosional dan spiritual. Daripada menghabiskan waktu untuk membicarakan kekurangan tetangga, kolega, atau tokoh publik, lebih baik energi itu digunakan untuk mendalami ilmu, memperbaiki akhlak, dan meningkatkan ibadah.