Syekh Abdul Qadir al-Jailani: “Sibukkan Dirimu dengan Memperbaiki Diri, Bukan Mencela Orang Lain”

Mutiara Hikmah dari Para Sufi
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Mengapa Mencela Orang Lain Merugikan Diri Sendiri

Seneca: “Apa yang diberikan oleh nasib bukanlah milikmu yang sejati”

1.     Mengikis Keikhlasan dan Fokus Diri
Terlalu sibuk dengan kesalahan orang lain membuat kita kehilangan fokus untuk memperbaiki kelemahan pribadi. Ini menjauhkan dari pertumbuhan spiritual yang sejati.

2.     Menanamkan Kebencian
Perilaku suka mencela akan menumbuhkan kebencian dan mengeraskan hati. Sebaliknya, fokus pada diri sendiri melatih empati dan kasih sayang.

Ryan Holiday: Makna Hidup Ditemukan dalam Tindakan Sehari-hari, Bukan Sekadar Impian Besar

3.     Merusak Reputasi dan Relasi Sosial
Kebiasaan mencela bisa memicu konflik, memperburuk hubungan, dan menjauhkan orang lain dari kita.

4.     Menjauhkan Diri dari Tuhan
Dalam banyak ajaran sufi, dikatakan bahwa hati yang kotor karena iri, dengki, atau gemar mencela sulit menerima cahaya Ilahi. Kesucian hati hanya bisa diraih dengan memperbaiki diri dan menjauhi penilaian buruk terhadap orang lain.

Socrates dan Dilema Pernikahan: Menikah atau Membujang, Pasti Menyesal?

Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam konteks Indonesia yang kaya dengan budaya gotong royong dan toleransi, pesan ini dapat menjadi pondasi untuk membangun masyarakat yang lebih sehat secara emosional dan spiritual. Daripada menghabiskan waktu untuk membicarakan kekurangan tetangga, kolega, atau tokoh publik, lebih baik energi itu digunakan untuk mendalami ilmu, memperbaiki akhlak, dan meningkatkan ibadah.

Halaman Selanjutnya
img_title