Pythagoras: Filsuf dan Matematikawan Yunani yang Menginspirasi Revolusi Ilmu Pengetahuan

Pythagoras Filsuf Pra-Socrates
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Pythagoras, seorang filsuf dan matematikawan Yunani kuno, lahir sekitar tahun 570 SM di pulau Samos, Ionia. Ia dikenal luas melalui teorema yang menyandang namanya, namun kontribusinya melampaui sekadar rumus matematika. Pemikirannya telah menginspirasi berbagai bidang ilmu pengetahuan dan filsafat sepanjang sejarah.

Donald J. Robertson: "Kebijaksanaan Bukanlah Pengetahuan tentang Segala Sesuatu, tetapi .."

Masa Muda dan Pendidikan

Lahir dari pasangan Mnesarchus, seorang pedagang permata dari Tirus, dan Pythais, penduduk asli Samos, Pythagoras menunjukkan minat yang besar terhadap pengetahuan sejak usia dini. Ia berkesempatan belajar dari berbagai guru ternama pada masanya, termasuk Pherekydes, Thales, dan Anaximander. Bimbingan dari Thales, khususnya, mendorongnya untuk mendalami matematika dan astronomi.

Jules Evans Tegaskan: "Filsafat Kuno Bukan Museum Ide, Melainkan Alat Hidup untuk Mengarungi Tantangan Modern"

Perjalanan ke Mesir dan Babilonia

Untuk memperdalam ilmunya, Pythagoras melakukan perjalanan ke Mesir sekitar tahun 535 SM. Di sana, ia belajar dengan para pendeta Mesir yang memiliki pengetahuan mendalam tentang geometri dan ritual keagamaan. Setelah sekitar 22 tahun di Mesir, ia ditangkap dan dibawa ke Babilonia, di mana ia berinteraksi dengan para Magi dan mempelajari astronomi serta ilmu-ilmu lainnya. Pengalaman ini memperkaya wawasan Pythagoras dan membentuk dasar pemikirannya di kemudian hari.

Jejak Filsuf Terbesar Dunia: Bagaimana Aristoteles Masih Menentukan Cara Kita Berpikir Hari Ini

Kembali ke Yunani dan Pendirian Sekolah di Italia

Sekitar tahun 520 SM, Pythagoras kembali ke Samos. Namun, ketidakpuasannya terhadap pemerintahan tirani di sana mendorongnya untuk pindah ke Croton, Italia Selatan. Di Croton, ia mendirikan sebuah komunitas yang dikenal sebagai Sekolah Pythagorean. Komunitas ini tidak hanya berfokus pada studi matematika dan filsafat, tetapi juga menerapkan gaya hidup asketis dan komunal. Anggota komunitas ini diwajibkan mematuhi aturan ketat, termasuk larangan mengonsumsi daging dan keyakinan pada reinkarnasi.

Halaman Selanjutnya
img_title