Logika Menurut Aristoteles: Dasar Ilmu Pengetahuan Modern
- Image Creator/Handoko
Jakarta, WISATA — Di tengah kemajuan sains dan teknologi modern, tak banyak yang menyadari bahwa salah satu pilar utama dari cara kita memahami, menyusun, dan menguji pengetahuan berasal dari seorang filsuf Yunani kuno: Aristoteles. Melalui pemikiran logikanya yang sistematis, Aristoteles tidak hanya mengubah wajah filsafat, tetapi juga meletakkan fondasi bagi metode ilmiah yang digunakan hingga hari ini.
Logika Aristoteles bukan sekadar teori, melainkan alat berpikir rasional yang mengajarkan manusia membedakan antara argumen yang sah dan tidak sah, antara kebenaran dan kesalahan. Di era banjir informasi dan disinformasi saat ini, warisan intelektual ini justru makin penting.
Apa Itu Logika Menurut Aristoteles?
Logika bagi Aristoteles adalah seni berpikir benar. Ia menyusun prinsip-prinsip berpikir sistematis yang kemudian dikenal dengan logika formal. Dalam pandangannya, pengetahuan sejati hanya dapat diperoleh apabila kita mampu menyusun argumen secara sahih dan terstruktur.
Karya-karyanya tentang logika kemudian dikumpulkan dalam satu kumpulan besar yang dikenal sebagai Organon (dari bahasa Yunani, berarti "alat"). Buku ini terdiri dari enam bagian utama:
1. Kategori (Categories)
2. Penafsiran (On Interpretation)