Yoyok KOPITU, Tagar #KaburAjaDulu: Generasi Muda Skeptis, Pemerintah Harus Bertindak Sebelum Terlambat

Ia menyoroti bahwa banyak warga negara asing yang semakin banyak masuk ke Indonesia untuk memanfaatkan kekayaan alam dan peluang bisnis yang ada. Sementara itu, anak-anak Indonesia yang memiliki potensi besar justru memilih untuk menjadi pekerja di negara lain.

"Memang, mereka mungkin mendapatkan gaji yang lebih besar di luar negeri, tetapi jangan lupa, mereka tetap hanya menjadi pekerja. Jika mereka berani mengambil sedikit risiko untuk berwirausaha di Indonesia, mereka bisa menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan memberikan dampak ekonomi yang jauh lebih besar," tambahnya.

Kegagalan Pemerintah dalam Membangun Ekosistem Wirausaha

Menurut Yoyok, salah satu penyebab utama dari fenomena ini adalah kegagalan pemerintah dalam menciptakan ekosistem bisnis dan wirausaha yang kondusif. Saat ini, masih banyak hambatan bagi para pengusaha muda untuk memulai usaha, mulai dari perizinan yang rumit, akses permodalan yang terbatas, hingga minimnya perlindungan hukum bagi pelaku usaha kecil dan menengah.

"Pemerintah seharusnya lebih serius dalam membangun iklim bisnis yang ramah bagi wirausahawan muda. Jika mereka merasa nyaman dan percaya bahwa mereka bisa berkembang di negaranya sendiri, mereka tidak akan berpikir untuk pergi ke luar negeri," tegasnya.

Ia juga menekankan bahwa tanpa perubahan kebijakan yang signifikan, Indonesia akan semakin tertinggal dalam persaingan global. Negara-negara lain seperti Vietnam dan Malaysia terus memperbaiki ekosistem bisnis mereka untuk menarik talenta muda dan investor. Jika Indonesia tidak segera berbenah, peluang bisnis yang ada di negeri ini akan diambil alih oleh bangsa lain.

Pemerintah Prabowo Harus Bertindak Cepat

Halaman Selanjutnya

Yoyok mengingatkan bahwa pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo harus segera bertindak cepat untuk mengatasi masalah ini. Langkah-langkah konkret harus diambil untuk memastikan bahwa generasi muda merasa dihargai dan memiliki harapan untuk masa depan mereka di Indonesia.