PONOROGO: Ini Penyebab Ribuan Ikan Nila di Obyek Wisata Telaga Ngebel Mati dan Timbulkan Kerugian Puluhan Juta Rupiah

Pemeliharaan ikan nila di keramba
Sumber :
  • rri.co.id

Ponorogo, WISATA – Ribuan ikan nila yang dibudidayakan oleh petani di keramba objek wisata Telaga Ngebel, Ponorogo, mati secara mendadak, bahkan sebagian telah mengapung di permukaan air. Diduga, kematian massal ini disebabkan oleh semburan belerang dari dasar telaga.

Berkunjung ke Bumi Reog Ponorogo, Inilah Destinasi Wisata dan Kuliner yang Sayang Bila Dilewatkan

Mulyadi, salah seorang pembudidaya ikan, menuturkan bahwa peristiwa ini terjadi sejak Jumat pekan lalu. Kondisi tersebut semakin parah akibat angin kencang yang berembus di sekitar telaga. Awalnya, ikan yang mati adalah nila indukan dengan berat lebih dari 1 kg, kemudian diikuti oleh ikan nila konsumsi berukuran lebih kecil.

Mulyadi mengaku para pembudidaya ikan di Telaga Ngebel hanya bisa pasrah menunggu kondisi kembali normal. Ribuan ikan yang seharusnya siap dipanen itu mati mendadak, menyebabkan kerugian besar bagi para petani, mencapai puluhan juta rupiah.

Wisata di Ponorogo: 10 Tempat Terbaik untuk Liburan Keluarga Versi Gubernur Jatim @ khofifah.ip

Ikan-ikan yang mati tersebut tidak dijual kepada konsumen karena dikhawatirkan tidak layak dikonsumsi. Sebagian petani memilih mengubur ikan mati tersebut, sementara Mulyadi memanfaatkannya sebagai pakan lele.

Sementara itu, ikan yang masih bisa diselamatkan diambil untuk dikonsumsi sendiri atau dijual kepada tengkulak dan warung makan di sekitar telaga. Untuk meminimalkan kerugian, petani menjual ikan tersebut dengan harga di bawah pasar, yaitu Rp25 ribu per kilogram, turun dari harga normal Rp28 ribu per kilogram.

10 Rekomendasi Destinasi Wisata di Ponorogo Jawa Timur yang Menggoda

Kematian ikan di kolam yang terkena semburan belerang dapat dijelaskan secara ilmiah melalui beberapa mekanisme toksikologis dan perubahan kondisi lingkungan. Berikut penjelasannya:

Belerang (sulfur) yang terlepas ke air dapat bereaksi dengan oksigen dan air untuk membentuk asam sulfat yang bersifat sangat korosif dan dapat menurunkan pH air secara drastis, membuat air menjadi sangat asam. Ikan dan organisme air lainnya sangat sensitif terhadap perubahan pH. Air yang terlalu asam dapat merusak insang, mengganggu sistem pernapasan, dan mengganggu keseimbangan osmotik tubuh ikan.

Halaman Selanjutnya
img_title