DeepSeek Terkena Skandal Kebocoran Data: Apa yang Harus Kita Waspadai dari AI China?
- Cuplikan Layar
Hal ini mengingatkan kita bahwa perlindungan terhadap data pelanggan harus selalu menjadi prioritas utama bagi tim keamanan. Keamanan data tidak hanya tanggung jawab teknis, tetapi juga perlu kolaborasi erat antara tim keamanan dan para insinyur AI untuk mencegah kebocoran dan memastikan data tetap aman.
DeepSeek: Dari Ketenaran hingga Kontroversi
Tak hanya masalah kebocoran data yang jadi sorotan, DeepSeek juga menjadi perhatian banyak pihak terkait kebijakan privasinya yang kurang transparan. Bahkan, beberapa negara mulai melakukan investigasi terkait bagaimana perusahaan ini menangani data pengguna.
Di Italia, misalnya, aplikasi DeepSeek mendadak hilang dari toko aplikasi setelah regulator data negara tersebut, Garante, meminta klarifikasi soal kebijakan pengelolaan data dan sumber data pelatihan yang digunakan. Kejadian serupa juga terjadi di Irlandia, di mana Komisi Perlindungan Data Irlandia (DPC) mengajukan permintaan informasi serupa.
Selain itu, laporan dari Bloomberg, Financial Times, dan Wall Street Journal menyebutkan bahwa baik OpenAI maupun Microsoft sedang menyelidiki apakah DeepSeek menggunakan API OpenAI tanpa izin untuk melatih model AI mereka. Teknik yang disebut sebagai "distilasi" ini memang menjadi perhatian karena dapat digunakan untuk meniru model AI yang sudah ada, termasuk milik OpenAI.
Ketegangan Geopolitik: Apakah Ada Agenda Tersembunyi?
Yang lebih mengkhawatirkan, adalah kekhawatiran terkait hubungan DeepSeek dengan China. Pemerintah AS, misalnya, mulai menaruh perhatian lebih pada perusahaan-perusahaan yang memiliki hubungan dengan China, karena dikhawatirkan bisa digunakan untuk tujuan yang lebih besar, seperti pengumpulan data pengguna di seluruh dunia untuk kepentingan negara.