"Brilliant Jerk: Jenius di Kantor, Tapi Nyebelin?"

Fenomena Brilliant Jerk
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Kejeniusan vs. Attitude, Mana yang Lebih Penting?

Diam di Tengah Riuh: Makna Mendalam di Balik Nasihat Robert Rosenkranz

Sekarang, makin banyak perusahaan yang sadar kalau attitude itu penting banget. Skill masih bisa dipelajari, tapi kalau sifat buruk udah mendarah daging, susah banget diubah. Makanya, kecerdasan emosional mulai jadi faktor utama dalam rekrutmen.

Orang yang bisa kerja bareng, menghargai rekan kerja, dan membangun suasana positif biasanya lebih bisa berkembang dalam jangka panjang. Sementara itu, brilliant jerk yang nggak mau berubah lama-lama bakal ditinggalkan.

Stoisisme Bukan Tentang Menyerah: Filosofi Tangguh yang Relevan di Tengah Tekanan Zaman

Banyak penelitian menunjukkan bahwa lingkungan kerja yang nyaman bisa meningkatkan produktivitas hingga 30%. Jadi, punya satu orang jenius tapi toxic sering kali malah lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya.

Gimana Cara Ngelola Brilliant Jerk di Kantor?

Rahasia Negosiasi Sukses: Kendalikan Emosi atau Gagal Total?

Kalau kamu punya rekan kerja yang masuk kategori ini, sebenarnya ada beberapa cara buat menghadapinya. Salah satunya dengan komunikasi yang jelas dan tegas. Jangan takut buat ngasih feedback soal sikap mereka, siapa tahu mereka nggak sadar kalau perilakunya merugikan orang lain.

Dari sisi perusahaan, penting banget buat mengadakan pelatihan soal kecerdasan emosional. Bukan cuma buat brilliant jerk, tapi buat semua karyawan biar lebih paham cara kerja tim yang sehat.

Halaman Selanjutnya
img_title