Perang Siber Memanas! Uni Eropa Sanksi Peretas Rusia yang Bobol Data Rahasia Estonia

Hacker (ilustrasi)
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Tindakan ini juga sejalan dengan langkah Amerika Serikat. Departemen Kehakiman AS (DoJ) sebelumnya telah menuntut Korchagin dan Denisov atas dugaan konspirasi peretasan komputer dan penipuan terhadap Ukraina, AS, serta 25 negara anggota NATO lainnya.

Strategi Cerdas ala Sun Tzu: Hindari yang Kuat, Serang yang Lemah

Apakah Rusia Akan Berhenti?

Meskipun sanksi telah dijatuhkan, banyak ahli siber yang percaya bahwa Rusia tidak akan berhenti begitu saja. Sebaliknya, mereka kemungkinan akan menggandakan upaya mereka dalam perang siber ini.

Teori Abraham Maslow: Mengapa Hierarki Kebutuhan Masih Relevan di Era Digital?

Dalam beberapa tahun terakhir, taktik peretasan Rusia semakin canggih. Mereka tidak hanya menargetkan pemerintah, tetapi juga sektor keuangan, energi, transportasi, hingga kesehatan.

Negara-negara seperti Jerman dan Prancis kini mulai meningkatkan pertahanan siber mereka untuk mengantisipasi ancaman berikutnya. Estonia sendiri telah lama dikenal sebagai negara dengan sistem keamanan digital yang kuat, tetapi insiden ini membuktikan bahwa bahkan yang terbaik pun masih bisa ditembus.

Era Digital: Memanfaatkan Data Real-Time untuk Transparansi Pemerintahan

Kesimpulan: Perang Siber Semakin Nyata

Kasus ini menjadi pengingat bahwa perang di dunia maya kini tak kalah serius dibanding perang fisik. Peretas dari Unit 29155 telah menunjukkan betapa rentannya sistem keamanan digital, bahkan untuk negara-negara dengan teknologi canggih seperti Estonia.

Halaman Selanjutnya
img_title