Wawancara Eksklusif dengan Dr. Adhiguna Mahendra: AI untuk Mendorong Kemandirian Bangsa dan Ketahanan Nasional
- Handoko/Istimewa
Di sektor energi, PLN melaporkan bahwa sistem berbasis AI telah membantu menurunkan waktu pemadaman listrik rata-rata dari 300 menit per tahun menjadi 210 menit per tahun sejak tahun 2022. Ini merupakan pencapaian yang signifikan dalam upaya meningkatkan keandalan jaringan listrik nasional.
Dalam pertahanan, keberhasilan Indonesia dalam mengembangkan drone berbasis AI untuk pengawasan wilayah perbatasan telah menjadi contoh bagaimana teknologi dapat memperkuat keamanan nasional. Proyek ini dilaporkan mampu mengurangi pelanggaran wilayah udara hingga 15% dalam dua tahun terakhir.
Namun, tantangan masih ada dalam hal infrastruktur teknologi dan literasi digital. Menurut survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), hanya 68% wilayah Indonesia yang memiliki akses internet yang memadai untuk mendukung teknologi berbasis AI. Hal ini menunjukkan perlunya investasi yang lebih besar dalam infrastruktur digital, terutama di daerah 3T.
AI untuk Masa Depan yang Mandiri dan Berdaulat
Penerapan AI memiliki potensi besar untuk mendukung kemandirian bangsa dan ketahanan nasional. Dari ketahanan pangan hingga energi, dari pertahanan hingga keamanan publik, teknologi ini menawarkan solusi inovatif yang dapat memperkuat posisi Indonesia di panggung global.
Namun, seperti yang diingatkan oleh Dr. Adhiguna, keberhasilan penerapan AI bergantung pada tata kelola yang baik dan berlandaskan nilai-nilai bangsa. “AI adalah alat yang luar biasa, tetapi tanggung jawab kita adalah memastikan bahwa alat ini digunakan untuk membangun bangsa, bukan merusaknya,” tutupnya.
Indonesia berada di ambang transformasi besar, dan AI adalah kunci untuk membuka potensi penuh bangsa. Dengan pendekatan yang tepat, teknologi ini dapat menjadi pilar kemandirian dan ketahanan nasional yang berkelanjutan.