Teknologi IoT dan Digital Twin, Membangun Kota Cerdas dan Infrastruktur Masa Depan, Wawancara Dr. Adhiguna

Adhiguna Mahendra
Sumber :
  • Handoko/Istimewa

Artikel ini ditulis sebagai hasil wawancara eksklusif antara penulis dan Dr. Adhiguna Mahendra, M.Sc, M.Eng, seorang pakar Artificial Intelligence (AI) di Indonesia yang juga merupakan staf pengajar di Swiss German University dan Instruktur Utama AI SmartX Academy. Ini adalah artikel keempat dari enam seri artikel yang direncanakan, yang membahas strategi nasional menuju Indonesia maju dengan teknologi sebagai fondasinya. Dalam wawancara ini, Dr. Adhiguna membahas peran penting teknologi Internet of Things (IoT) dan Digital Twin dalam membangun kota cerdas dan infrastruktur masa depan yang efisien dan berkelanjutan.

Wawancara Eksklusif dengan Dr. Adhiguna Mahendra: Artificial Intelligence, Motor Penggerak Transformasi Digital Indonesi

Jakarta, WISATA - IoT telah menjadi salah satu inovasi teknologi yang paling transformatif dalam mendukung konsep kota cerdas (smart city). Teknologi ini memungkinkan perangkat untuk saling terhubung dan berbagi data secara real-time, menciptakan lingkungan yang lebih responsif dan efisien.

“IoT adalah tulang punggung dari kota cerdas. Dengan IoT, kita dapat memantau berbagai aspek kehidupan urban, mulai dari lalu lintas, konsumsi energi, hingga kualitas udara. Ini bukan hanya tentang efisiensi, tetapi juga tentang menciptakan kota yang lebih layak huni,” jelas Dr. Adhiguna.

Ekosistem Digital Nasional: Fondasi Utama Transformasi Teknologi di Indonesia, Wawancara Eksklusif Dr. Adhiguna Mahendra

Sebagai contoh, di kota-kota besar seperti Jakarta, IoT dapat digunakan untuk mengelola lalu lintas dengan lebih baik. Sensor yang terpasang di jalan raya dapat memberikan data real-time tentang kondisi lalu lintas, yang kemudian diolah untuk mengoptimalkan pengaturan lampu lalu lintas secara dinamis. Teknologi ini telah terbukti mengurangi kemacetan hingga 25% di beberapa negara yang telah mengadopsinya.

Selain itu, IoT juga memiliki aplikasi yang luas dalam pengelolaan limbah dan energi. Dengan menggunakan sensor IoT, pemerintah dapat memantau penggunaan energi di berbagai fasilitas umum dan mengidentifikasi area yang boros energi. Hal ini tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga membantu mengurangi jejak karbon kota.

Niccolò Machiavelli: "Perubahan Besar Tanpa Perencanaan Adalah Ancaman Terbesar"

Digital Twin: Membangun Replika Digital untuk Optimalisasi Infrastruktur

Digital Twin adalah teknologi yang memungkinkan pembuatan replika digital dari sistem fisik, seperti gedung, jembatan, atau bahkan seluruh kota. Replika ini digunakan untuk menganalisis, memantau, dan mengoptimalkan sistem fisik tersebut sebelum implementasi nyata dilakukan.

“Digital Twin adalah alat revolusioner untuk perencanaan dan pengelolaan infrastruktur. Dengan teknologi ini, kita dapat memodelkan berbagai skenario dan mengidentifikasi potensi masalah sebelum terjadi. Ini menghemat waktu, biaya, dan sumber daya,” kata Dr. Adhiguna.

Dalam konteks pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Digital Twin telah digunakan untuk merancang infrastruktur transportasi, memastikan efisiensi dan keberlanjutan dalam setiap tahap pembangunan. Dengan simulasi yang dilakukan melalui Digital Twin, pemerintah dapat mengantisipasi risiko seperti kemacetan lalu lintas atau gangguan pasokan energi.

Di sektor industri, Digital Twin juga membantu dalam pengelolaan fasilitas manufaktur. Perusahaan dapat memodelkan proses produksi mereka secara digital, mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan efisiensi, dan meminimalkan kerugian akibat kesalahan desain atau operasional.

Integrasi IoT dan Digital Twin: Masa Depan Kota Cerdas

Gabungan IoT dan Digital Twin menawarkan potensi yang luar biasa dalam membangun kota cerdas. IoT menyediakan data real-time yang menjadi dasar bagi Digital Twin untuk menjalankan simulasi dan analisis.

“Ketika IoT dan Digital Twin bekerja bersama, kita mendapatkan solusi yang holistik. IoT memberikan data aktual, sementara Digital Twin memberikan wawasan untuk perbaikan dan optimalisasi. Ini adalah kombinasi yang sangat kuat untuk menciptakan kota yang benar-benar cerdas,” ujar Dr. Adhiguna.

Misalnya, dalam pengelolaan transportasi, data dari sensor IoT dapat digunakan oleh Digital Twin untuk mensimulasikan berbagai skenario pengaturan lalu lintas. Dengan pendekatan ini, pemerintah dapat mengidentifikasi solusi terbaik untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan efisiensi transportasi publik.

Etika dan Tata Kelola Teknologi: Menjaga Keberlanjutan dan Nilai Bangsa

Dr. Adhiguna mengingatkan bahwa meskipun teknologi IoT dan Digital Twin menawarkan banyak peluang, implementasinya harus dilakukan dengan tata kelola yang baik dan berlandaskan nilai-nilai bangsa.

“Teknologi ini sangat kuat, tetapi jika tidak dikelola dengan hati-hati, bisa menimbulkan masalah etika dan sosial. Kita harus memastikan bahwa data yang dikumpulkan oleh IoT digunakan dengan cara yang benar dan tidak melanggar privasi masyarakat,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya regulasi yang jelas untuk mengelola penggunaan teknologi ini. “Riset dan implementasi IoT dan Digital Twin harus mencerminkan nilai-nilai spiritual dan budaya bangsa. Teknologi harus menjadi alat untuk memperkuat, bukan menggerus, jati diri bangsa,” tambahnya.

Data Real-Time dan Fakta Kemajuan

IoT dan Digital Twin telah menunjukkan hasil yang nyata di berbagai negara. Di Singapura, misalnya, IoT digunakan untuk memantau kondisi udara dan kualitas air secara real-time, sementara Digital Twin digunakan untuk memodelkan tata kota secara berkelanjutan. Hasilnya, kota ini berhasil mengurangi konsumsi energinya hingga 20% dalam satu dekade terakhir.

Di Indonesia, adopsi IoT dan Digital Twin mulai terlihat dalam beberapa proyek besar, termasuk pembangunan IKN. Menurut laporan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR), penggunaan teknologi ini telah membantu mempercepat proses perencanaan hingga 30% dan mengurangi kesalahan desain secara signifikan.

Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam hal infrastruktur digital di daerah terpencil. “Jika kita ingin memastikan manfaat teknologi ini dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, kita harus berinvestasi dalam memperkuat konektivitas di daerah 3T,” tegas Dr. Adhiguna.

Membangun Masa Depan yang Cerdas dan Berkelanjutan

Teknologi IoT dan Digital Twin adalah elemen penting dalam membangun kota cerdas dan infrastruktur masa depan yang efisien. Dengan memanfaatkan data real-time dan simulasi digital, pemerintah dan perusahaan dapat menciptakan solusi yang lebih inovatif, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.

Namun, seperti yang diingatkan oleh Dr. Adhiguna, keberhasilan teknologi ini bergantung pada tata kelola yang baik dan penerapan yang berlandaskan nilai-nilai bangsa. “Teknologi adalah alat, bukan tujuan. Kita harus memastikan bahwa IoT dan Digital Twin digunakan untuk menciptakan kota yang tidak hanya cerdas, tetapi juga manusiawi dan berbudaya,” tutupnya.