UNDIP Gelar Sarasehan Strategis: Potensi Bisnis, Riset, dan Pengabdian Masyarakat di Sektor Perikanan
- UNDIP
Semarang, WISATA - Universitas Diponegoro (UNDIP) menggelar sarasehan bertajuk “Potensi Bisnis, Riset, dan Pengabdian Masyarakat di Sektor Industri Perikanan” di Kampus Teluk Awur, Jepara. Acara ini menjadi momen strategis yang dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono, yang memaparkan konsep Kebijakan Ekonomi Biru menuju Indonesia Emas 2045. Selain itu, acara ini juga diisi dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara UNDIP dengan PT Dua Putra Perkasa Pratama.
Dalam acara yang berlangsung meriah ini, hadir pula Founder PT Dua Putra Perkasa Pratama, Suharjito, S.E.; Kapolda Jawa Tengah; Penjabat (PJ) Bupati Jepara, Edy Supriyanta, ATD, S.H., M.M.; Ketua Majelis Wali Amanat UNDIP; para Wakil Rektor; para Dekan Fakultas; dan tamu undangan lainnya.
Paparan Menteri Kelautan: Kebijakan Ekonomi Biru
Dalam sambutannya, Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono, menyoroti pentingnya Kebijakan Ekonomi Biru dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan Indonesia. Ia menekankan bahwa dengan pertumbuhan populasi yang pesat, diperkirakan pada tahun 2050 jumlah penduduk Indonesia mencapai 9,7 miliar. Hal ini menjadi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional.
Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan bahwa pemerintah saat ini berfokus pada dua program utama, yaitu pembangunan lumbung pangan (food estate) untuk mendukung ketahanan pangan, serta peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Ia juga menyoroti kebutuhan tiga bahan makanan utama: karbohidrat, lemak, dan protein, yang hingga kini sebagian besar masih bergantung pada impor.
“Oleh karena itu, perguruan tinggi seperti UNDIP harus berperan aktif dalam melakukan penelitian dan riset yang solutif. UNDIP memiliki potensi besar di sektor perikanan dan kelautan yang bisa mendukung ketahanan pangan berkelanjutan,” ujar Menteri Sakti.
Dukungan UNDIP untuk Ekonomi Biru