Belajar Bertani Bawang Merah Sampai ke Nganjuk
- pixabay
Nganjuk, WISATA – Bertani bawang merah membutuhkan perhatian pada aspek persiapan lahan, pemilihan benih, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit. Dengan praktik yang tepat, petani dapat menghasilkan bawang merah berkualitas tinggi yang siap bersaing di pasar.
Dilansir dari nganjukkab.go.id, pada Jum'at (27/12/2024) sekelompok perwakilan dari Desa Sekoto, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, yang terdiri dari kepala desa, perangkat desa, lembaga desa, dan kelompok tani, melakukan kunjungan studi lapang bertani bawang merah ke Desa Sukorejo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk.
Kegiatan yang berlangsung di Pendopo Balai Desa Sukorejo ini bertujuan untuk mempelajari teknik pertanian yang lebih baik, khususnya dalam budidaya bawang merah.
Rombongan Desa Sekoto disambut oleh Gapoktan Luru Luhur, dengan Bapak Akad sebagai narasumber utama. Dalam sesi pembelajaran, Akad menjelaskan pentingnya mengurangi penggunaan bahan kimia dalam pertanian dan menggantinya dengan bahan alami.
Sebelumnya Desa Sukorejo telah sukses menerapkan metode ini, salah satunya dengan menggunakan pupuk kompos yang terbukti menghasilkan panen bawang merah yang lebih baik dibandingkan dengan pupuk kimia.
Selain itu, bibit bawang merah dari Desa Sukorejo juga mendapat perhatian khusus karena memiliki kualitas unggul. Bibit tersebut tidak hanya memberikan hasil panen yang baik, tetapi juga dapat disimpan lebih lama tanpa mengalami kerusakan, sehingga memberikan nilai tambah bagi petani.
Kepala Desa Sekoto, Prayitno, menyampaikan apresiasinya atas pengalaman berharga yang diperoleh dari kunjungan ini. "Kami sangat terinspirasi oleh keberhasilan Desa Sukorejo. Kami berharap dapat menerapkan metode pertanian berkelanjutan ini di Desa Sekoto untuk meningkatkan hasil panen sekaligus menjaga kelestarian lingkungan," ujar Prayitno.