BANYUWANGI: Sistem e-Government Pacu Kualitas Pelayanan di Daerah, Contoh Aplikasi Pubertas
- IG/agrotama.tunas.sarana
Banyuwangi, WISATA – Mengutip buku Satu Dekade Pembangunan Digital Indonesia 2014-2024 yang diterbitkan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI pada 17 Agustus 2024, disebutkan pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai portal layanan publik online untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi pelayanan pemerintah. Dimana pemerintah pusat, provinsi, kabupaten sampai desa semuanya harus terkoneksi secara digital melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Inisiatif e-Government itu mencakup pengembangan sistem administrasi kependudukan berbasis elektronik, layanan perpajakan daring, dan portal layanan publik terpadu. Sistem administrasi kependudukan berbasis elektronik, seperti e-KTP, memungkinkan masyarakat untuk mengurus dokumen kependudukan secara lebih cepat dan efisien.
Layanan perpajakan daring memudahkan wajib pajak dalam melaporkan dan membayar pajak tanpa harus datang ke kantor pajak, sehingga mengurangi birokrasi dan potensi korupsi. Portal layanan publik terpadu menyediakan akses mudah bagi masyarakat untuk mendapatkan berbagai layanan pemerintah dalam satu platform, meningkatkan transparansi, dan akuntabilitas pelayanan.
Sementara itu Dinas Pertanian dan Pangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi menggagas aplikasi digital yang terkoneksi langsung dengan program Smart Kampung, yang disebut “Pubertas (Pupuk Bersubsidi Secara Terbatas),” aplikasi ini bisa diakses melalui telepon genggam (hand phone/HP).
Sejak 2016, inovasi pelayanan publik Pemkab Banyuwangi yang efisien berbasis digital terus meraih penghargaan dan apresiasi dari dalam maupun luar negeri. Cek pubertas dibuat untuk memudahkan petani mengetahui dan memantau alokasi pupuk yang dimiliki. Berapa banyak pupuk yang telah ditebus, dan jumlah sisa kuota yang dimiliki. Selain itu juga dapat menghubungi Kelompok Tani pembuat pupuk alternatif, apabila alokasi pupuknya sudah habis.
Fitur dalam cek pubertas juga membuat partisipasi petani secara langsung dalam fungsi kontrol dan pengawasan distribusi pupuk bersubsidi, yang sebelumnya hanya ada di Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3). Lewat aplikasi ini petani bisa mendapatkan informasi lainnya, seperti kelompok-kelompok petani unggulan produsen pupuk alternatif, informasi harga HET dan pilihan pupuk non subsidi. Dengan begitu, petani lokal tidak perlu khawatir jika pupuk subsidi habis, karena ada alternatif solusi penggunaan pupuk organik yang bisa diakses melalui Smart Kampung.
Cek pubertas membuktikan inovasi pelayanan publik melalui digitalisasi atau e-government (e-Gov) tidak sekadar mengakses layanan seperti pendaftaran kependudukan, pengajuan izin usaha, dan layanan administratif lain. Aplikasi yang dinamakan Smart Kampung itu juga memberikan akses informasi terkini perkembangan di daerah Banyuwangi, mulai dari informasi cuaca, berita terbaru, agenda acara, hingga informasi wisata dan kuliner.