Pentingkah Peran AI dalam Transformasi Digital Pemerintahan Indonesia?, Begini Penjelasan Ahli

Prof. Dr. Ir. Hammam Riza, M.Sc.,IPU
Sumber :
  • Handoko

Jakarta, WISATA - Indonesia terus melangkah maju dalam era digital dengan mengandalkan teknologi canggih, terutama kecerdasan buatan (AI), untuk meningkatkan efisiensi pemerintahan dan kualitas layanan publik. Beberapa tokoh penting yang memimpin perubahan ini adalah Prof. Hammam Riza dan Dr. Adhiguna Mahendra, dua ahli teknologi yang memberikan pengaruh besar terhadap transformasi digital di Indonesia. Keduanya memegang peran strategis dalam menciptakan inovasi yang mampu mengubah wajah pemerintahan digital Indonesia.

Huawei Perkenalkan Teknologi F5.5G untuk Jaringan Berbasis Komputasi Masa Depan

AI sebagai Motor Penggerak Pemerintahan Digital

Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi AI semakin menunjukkan potensinya untuk mengubah cara pemerintah bekerja. Prof. Hammam Riza, seorang ahli terkemuka dalam penilaian teknologi dan penerapannya, telah memimpin berbagai inovasi yang berfokus pada digitalisasi pemerintahan di Indonesia. Dalam masa jabatannya sebagai Ketua di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), ia mendorong pengembangan sistem berbasis teknologi yang mendukung kementerian, lembaga, serta institusi riset internasional.

Ekonomi Lesu: Shifting Teknologi atau Dampak Resesi Global?

Dr. Adhiguna Mahendra, dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang AI industri, menekankan bahwa AI dapat mengotomatiskan tugas-tugas rutin yang memakan waktu dan tenaga manusia. Ini memungkinkan tenaga kerja untuk lebih fokus pada strategi yang lebih kompleks dan produktif. "AI dapat mengubah pemerintahan digital menjadi lebih efisien dengan memanfaatkan otomatisasi dan data-driven decision-making," kata Dr. Mahendra dalam salah satu presentasinya.

Penerapan AI di Tingkat Pemerintah Daerah: Surabaya dan Badung Sebagai Contoh

Apakah Shifting Digital yang Disalahkan? Realitas Ekonomi di Tengah Ancaman Resesi

Di tingkat lokal, penerapan teknologi AI semakin nyata. Kota Surabaya, misalnya, telah mengimplementasikan sistem manajemen lalu lintas berbasis AI. Sistem ini menggunakan algoritma pembelajaran mesin dan visi komputer untuk menganalisis data lalu lintas real-time dari kamera CCTV dan menyesuaikan sinyal lampu lalu lintas, sehingga mengurangi kemacetan dan meningkatkan efisiensi transportasi. Selain itu, inisiatif ini juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan peningkatan kualitas udara.

Sementara itu, di Bali, Kabupaten Badung telah menggunakan asisten virtual berbasis AI untuk layanan pariwisata. Chatbot ini mampu memberikan rekomendasi yang disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan, menjawab pertanyaan, serta membantu mereka merencanakan perjalanan. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan pengalaman wisatawan, tetapi juga membantu meningkatkan perekonomian lokal dengan mempromosikan pariwisata yang berkelanjutan.

Halaman Selanjutnya
img_title