Yoyok KOPITU: KADIN Gagal Tangkap Potensi Global Penempatan Pekerja Migran Formal
- Handoko
"Pemerintah semestinya hanya memberikan dukungan dalam bentuk regulasi, bukan sekadar membagi kue proyek yang langsung dinikmati oleh segelintir pihak. KADIN seharusnya lebih berfokus pada penciptaan peluang kerja dan menjajaki sektor-sektor yang belum tergarap dengan baik, seperti ketenagakerjaan formal," ujar Yoyok.
Harapan Besar pada Anindya Bakrie
Dengan terpilihnya Anindya Bakrie sebagai Ketua KADIN yang baru, Yoyok berharap ada perubahan besar dalam cara KADIN menjalankan fungsinya. Menurutnya, Anindya harus mampu mengorganisir KADIN agar lebih responsif terhadap peluang global dan memaksimalkan program-program ketenagakerjaan internasional, seperti IA-CEPA dan kerja sama bilateral dengan negara-negara lain.
"Anindya Bakrie harus bisa menjadikan KADIN sebagai wadah yang kompeten dalam menghadapi tantangan global. Jangan hanya jago kandang. KADIN harus bisa menindaklanjuti program-program strategis, seperti IA-CEPA, dan memanfaatkan potensi besar tenaga kerja formal Indonesia di pasar internasional," pungkas Yoyok.
Yoyok menegaskan bahwa KADIN perlu diisi oleh orang-orang yang berkompeten dan memahami sektor-sektor tertentu, seperti ketenagakerjaan formal. Hanya dengan demikian, KADIN dapat berperan lebih besar dalam membuka dan menangkap peluang kerja bagi tenaga kerja Indonesia di pasar global dan meningkatkan daya saing tenaga kerja nasional.
Tantangan Besar di Masa Depan
KADIN di bawah kepemimpinan Anindya Bakrie dihadapkan pada tantangan besar. Transformasi KADIN menjadi lembaga yang mampu memanfaatkan peluang global di sektor ketenagakerjaan formal adalah salah satu tantangan utama yang harus dihadapi. Diharapkan, KADIN dapat membuka jalan bagi pekerja formal Indonesia untuk bersaing di kancah global dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian nasional.