Tidur Berkualitas Hilang, Fokus Berantakan: Kecanduan Media Sosial Ancam Masa Depan Anak Muda

Bijak Menggunakan Media Sosial
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA – Di era digital yang serba cepat ini, penggunaan media sosial di kalangan anak muda telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, di balik manfaatnya, kecanduan media sosial membawa dampak serius pada kualitas hidup, terutama pada tidur dan kemampuan berkonsentrasi. Semakin banyak anak muda yang merasakan efek negatif dari kecanduan media sosial, terutama gangguan tidur dan menurunnya konsentrasi yang memengaruhi produktivitas mereka di berbagai aspek kehidupan.

Kenapa Buku-Buku Stoikisme Modern Seperti Ego Is the Enemy Meledak di Kalangan Anak Muda?

Penggunaan Media Sosial yang Berlebihan Mengganggu Pola Tidur

Tak dapat dipungkiri, media sosial mempermudah akses informasi dan komunikasi. Namun, ketika digunakan secara berlebihan, terutama menjelang waktu tidur, dampaknya sangat merugikan. Banyak anak muda yang terus-menerus terpaku pada layar ponsel mereka hingga larut malam, mengakibatkan terganggunya pola tidur alami mereka.

Apa Istimewanya Silent Walking Hingga Trending dan Banyak Digemari?

Paparan cahaya biru dari layar gadget di malam hari menghambat produksi melatonin, hormon yang berfungsi untuk mengatur siklus tidur. Hal ini menyebabkan sulitnya merasa mengantuk meski waktu sudah larut. Akibatnya, anak muda sering kali tidur larut malam atau bahkan mengalami insomnia. Kurangnya tidur yang berkualitas ini berdampak pada kesehatan secara keseluruhan, termasuk menurunnya sistem kekebalan tubuh dan munculnya masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.

Kualitas Tidur yang Buruk Berdampak pada Kesehatan Mental

Mengapa Pemerintah Tampak Abai terhadap Merebaknya Gaya Hidup YOLO, FOMO, dan FOPO?

Kurangnya tidur yang berkualitas menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi kesehatan mental generasi muda. Menurut berbagai penelitian, tidur yang cukup dan berkualitas berperan penting dalam menjaga keseimbangan emosional dan mental seseorang. Ketika anak muda mengalami gangguan tidur akibat kecanduan media sosial, mereka lebih rentan mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem, seperti mudah marah, cemas, atau merasa depresi.

Salah satu studi menunjukkan bahwa remaja yang tidur kurang dari tujuh jam per malam memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi mengalami gangguan kecemasan dan depresi dibandingkan dengan mereka yang tidur cukup. Penggunaan media sosial yang berlebihan juga dapat memicu perasaan tidak berharga, terutama ketika mereka terus-menerus membandingkan diri mereka dengan orang lain di dunia maya.

Halaman Selanjutnya
img_title