Serangan Siber Meningkat: Apakah Perlindungan Data di Cloud Sudah Cukup?

Ilustrasi Data Center dan Cloud
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Namun, meskipun perusahaan telah mengambil langkah-langkah ini, tidak ada jaminan bahwa data di cloud sepenuhnya aman. Penyedia layanan cloud juga harus terus meningkatkan keamanan mereka dan merespons dengan cepat terhadap ancaman baru yang muncul. Ini termasuk penggunaan teknologi seperti kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin untuk mendeteksi dan merespons ancaman secara lebih efektif.

Kebocoran Data NPWP: Bukti Krisis Keamanan Digital Indonesia? Apa yang Salah dengan Sistem Kita?

Di sisi lain, regulasi juga memainkan peran penting dalam keamanan data di cloud. Beberapa negara telah menerapkan regulasi ketat mengenai perlindungan data, seperti GDPR di Eropa, yang mewajibkan perusahaan untuk melindungi data pribadi pengguna dengan cara yang ketat. Perusahaan yang beroperasi di berbagai negara harus memastikan bahwa mereka mematuhi regulasi yang berlaku di setiap negara.

Pada akhirnya, keamanan data di cloud adalah tanggung jawab bersama antara penyedia layanan dan perusahaan yang menggunakannya. Dengan meningkatnya serangan siber, penting bagi semua pihak untuk terus meningkatkan langkah-langkah keamanan mereka dan tidak lengah terhadap ancaman yang ada.

Negara-Negara Penguasa Teknologi Global, Di Mana Posisi Indonesia?

Pertanyaannya sekarang adalah, apakah langkah-langkah yang diambil sudah cukup untuk melindungi data di cloud? Seiring dengan semakin canggihnya ancaman siber, jawaban dari pertanyaan ini mungkin terus berubah, dan perusahaan harus siap untuk beradaptasi.