Bali Gelar Rapat Lanjutan GBFA: Upaya Indonesia Menutup Kesenjangan Pendanaan Aksi Iklim dan SDGs

Potensi GBFA Dorong Kerja Sama Selatan-Selatan
Sumber :
  • Kemenko Marves

Bali, WISATAG20 Bali Global Blended Finance Alliance (GBFA) merupakan inisiatif Indonesia selama keketuaan G20 pada tahun 2022. Inisiatif ini telah diakui dalam G20 Bali Leaders' Declaration (paragraf 43 dan Way Forward paragraf 3). Menindaklanjuti hal tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menggelar Rapat Hybrid tindak lanjut GBFA pada Kamis, 4 Juli 2024, di Bali.

Inilah Rahasia Sukses Israel dalam Membangun Ekosistem Keamanan Siber Global

Keunikan dan Keunggulan GBFA

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan, dalam paparannya mengatakan bahwa GBFA memiliki keunikan dan keunggulan sebagai bentuk kontribusi Indonesia kepada sesama negara berkembang melalui platform Kerjasama Selatan-Selatan. Inisiatif ini utamanya bertujuan untuk membantu menutup kesenjangan pendanaan aksi iklim dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di negara berkembang.

Indonesia Siap Jadi Pemain Kunci dalam Perdagangan Listrik Hijau ASEAN

“Kerjasama Selatan-Selatan melalui pembentukan platform South-South bertujuan membangun lingkungan investasi bersama yang saling menguatkan. GBFA memfasilitasi pembuatan platform negara berkembang anggota GBFA dan negara berkembang lainnya serta penyusunan Kebijakan Aksi Perubahan Iklim,” kata Menko Luhut.

Pengembangan Kapasitas dan Kolaborasi

Dekarbonisasi ASEAN: Indonesia Siap Jadi Eksportir Utama Energi Terbarukan

Menko Luhut menambahkan bahwa GBFA akan menjadi wadah pengembangan kapasitas, salah satunya dengan memfasilitasi penyusunan standar, pedoman, template keuangan atau pembiayaan proyek, dan pengembangan kapasitas terkait kebijakan blended finance di bawah Kerjasama Selatan-Selatan. Selain itu, GBFA juga berfungsi sebagai forum dan kemitraan untuk kolaborasi lintas entitas, pendanaan, dan sektor swasta termasuk investasi.

“Melalui manfaat dari GBFA ini, percepatan penyusunan Articles of Agreement (AoA) dan tahapan lainnya perlu segera dilakukan agar organisasi ini bisa menjadi organisasi internasional. Tim negosiasi GBFA yang telah dibentuk dapat segera melakukan perundingan dan penyelesaian AoA,” tegas Menko Luhut.

Urgensi dan Visi GBFA

Urgensi pembentukan GBFA antara lain disebabkan oleh besarnya kesenjangan finansial untuk meningkatkan aksi iklim dan pencapaian SDGs. Selain itu, banyak penghalang sistemik seperti absennya kerangka kebijakan, terbatasnya kapasitas SDM, dan kurangnya platform negara yang didesain dengan baik di negara-negara berkembang untuk mendorong pembiayaan transisi ekonomi berkelanjutan guna mencapai target SDGs. Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Nani Hendiarti, mengungkapkan bahwa GBFA hadir sebagai salah satu strategi untuk mengatasi kesenjangan finansial untuk aksi iklim.

GBFA dibentuk dengan visi menjadi aliansi global yang kuat dan dinamis, yang didedikasikan untuk menjembatani kesenjangan pembiayaan SDGs dan transisi iklim di negara-negara berkembang dengan memobilisasi blended finance dalam skala besar. Misi GBFA adalah memungkinkan negara-negara berkembang untuk memobilisasi blended finance sebagai alat untuk menjembatani kesenjangan pembiayaan dalam mencapai SDGs dan tujuan iklim.

Ajakan untuk Mengikuti Indonesia Technology dan Innovation 2024 (INTI 2024)

Kami mengundang Anda untuk berpartisipasi dan menyaksikan Pameran Teknologi dan Inovasi Indonesia 2024 (INTI 2024) di JI-EXPO pada tanggal 12-14 Agustus 2024. INTI 2024 adalah pameran teknologi dan inovasi terbesar di Indonesia. Informasi lebih lengkap dapat diikuti melalui tautan ini. Dengan menghadiri INTI 2024, diharapkan masyarakat akan terinspirasi dan termotivasi untuk terus mengembangkan keterampilan digital dan berkontribusi membangun ekosistem digital Indonesia yang lebih maju.