Ekonomi Bersih Berbasis Teknologi: Kunci Pertumbuhan Berkelanjutan Indonesia

Menko Airlangga Perkuat Kerja Sama Indonesia-Kanada
Sumber :
  • Kemenko Perekonomian

Jakarta, WISATA - Indonesia kini menatap masa depan dengan mengedepankan ekonomi bersih berbasis teknologi sebagai kunci untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan. Fokus ini menjadi sangat penting dalam rangka mencapai komitmen Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, serta menciptakan lapangan pekerjaan ramah lingkungan dan pertanian pintar. Pengembangan ekonomi bersih tak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru yang berkelanjutan.

Indonesia Siap Jadi Pemain Kunci dalam Perdagangan Listrik Hijau ASEAN

Menurut simulasi pemodelan dari World Resources Institute (WRI) Indonesia, penerapan ekonomi hijau dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) rata-rata sebesar 6,3% selama periode 2025 hingga 2045. Selain itu, sekitar 1,7 juta lapangan kerja hijau baru diperkirakan akan tercipta pada tahun 2045. Ini merupakan peluang yang tidak boleh disia-siakan, terlebih Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pengembangan teknologi bersih dunia.

Salah satu aspek yang menonjol dari ekonomi bersih adalah energi terbarukan. Indonesia diperkirakan memiliki potensi hingga 443,2 Gigawatt dari sumber energi terbarukan seperti surya, angin, air, dan biomassa. Bahkan, saat ini ekosistem startup clean-tech di Indonesia tumbuh dengan pesat. Sekitar 300 startup di bidang ini telah beroperasi dan sebagian besar telah mencapai tahap pendanaan seri A. Ini menandakan bahwa inovasi dan pengembangan teknologi bersih di Indonesia semakin berkembang.

Dekarbonisasi ASEAN: Indonesia Siap Jadi Eksportir Utama Energi Terbarukan

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, baru-baru ini melakukan kunjungan kerja ke Vancouver, Kanada. Dalam kunjungan tersebut, beliau berupaya membawa pulang teknologi bersih yang dapat mempercepat transisi energi di Indonesia. Ekonomi bersih yang berbasis teknologi di sektor ekstraktif, energi terbarukan, serta semikonduktor menjadi fokus utama dalam kunjungan tersebut. Kerjasama ini diharapkan dapat mempercepat transisi energi di Indonesia serta menciptakan berbagai peluang investasi di bidang infrastruktur.

Kerja sama yang dilakukan antara Indonesia dan Kanada di sektor energi bersih melibatkan berbagai perusahaan terkemuka seperti Ballard Power, Westport Fuel Systems, ChopValue, dan Foresight Clean Tech Accelerator. Menko Airlangga juga membuka peluang kerjasama jangka menengah hingga panjang dengan para pelaku bisnis tersebut. Kolaborasi ini tidak hanya akan memperkuat hubungan bilateral, tetapi juga mempercepat upaya Indonesia dalam mencapai NZE.

10 Perusahaan Data Centre Paling Ramah Lingkungan: Mendorong Transformasi Digital yang Berkelanjutan

Selain itu, Indonesia dan Kanada dapat berkolaborasi dalam proyek-proyek pengelolaan limbah dan daur ulang, di mana Kanada memiliki teknologi canggih di bidang ini. Kolaborasi ini berpotensi membantu Indonesia mengatasi masalah lingkungan serta mendukung pengembangan ekonomi sirkular yang lebih berkelanjutan.

Dengan potensi besar yang dimiliki Indonesia di sektor energi terbarukan dan dukungan dari berbagai negara seperti Kanada, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk menjadi salah satu pusat pengembangan ekonomi bersih dunia. Langkah-langkah yang diambil saat ini akan menentukan masa depan ekonomi Indonesia, sekaligus memberikan kontribusi signifikan terhadap upaya global dalam mengatasi perubahan iklim.