Bukan Hanya Indonesia, Inilah Deretan Negara yang Seringkali Mendapat Serangan Hacker

Brain Cipher Ransomware
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Rusia

Inilah yang Akan Terjadi pada Data yang Mendapatkan Serangan Brain Cipher Ransomware

Rusia tidak hanya dikenal sebagai negara yang sering dikaitkan dengan serangan siber, tetapi juga sebagai target dari serangan tersebut. Meskipun pemerintah Rusia memiliki langkah-langkah keamanan siber yang ketat, serangan terhadap pusat data dan infrastruktur kritis tetap terjadi. Pada tahun 2022, serangan siber terhadap perusahaan energi Gazprom menyebabkan gangguan besar dalam distribusi energi di Eropa.

Menurut laporan dari Kaspersky Lab, pada tahun 2023, Rusia mengalami lebih dari 1,8 juta serangan siber, dengan target utama adalah sektor energi, telekomunikasi, dan pemerintah. Ini menunjukkan bahwa bahkan negara dengan teknologi keamanan yang canggih pun tidak kebal terhadap ancaman siber.

Pasca Serangan terhadap PDN: Bagaimana Keamanan Data di Indonesia, Mana yang Mendesak Dibenahi

China

China juga merupakan salah satu negara yang sering menjadi target serangan siber, terutama terhadap pusat data dan sistem pemerintah. Pada tahun 2023, serangan terhadap sistem email pemerintah China mengakibatkan kebocoran data yang sensitif. Menurut laporan dari China National Computer Network Emergency Response Technical Team (CNCERT), negara ini mengalami lebih dari 2 juta insiden serangan siber setiap tahun.

Memahami Cara Bekerja Brain Cipher Ransomware yang Menyerang Pusat Data Nasional

Serangan-serangan ini sering kali bertujuan untuk mencuri data rahasia dan informasi penting, yang kemudian digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk spionase dan pencurian identitas. Pemerintah China telah meningkatkan upaya untuk memperkuat keamanan siber dengan membangun sistem deteksi dan respons yang lebih canggih.

India

Halaman Selanjutnya
img_title