DRAKOR: Sinopsis Behind Your Touch Episode 4, Misteri Daftar Donatur yang Hilang dan Nasib Nona Sia

Tiga pemain Behind Your Touch
Sumber :
  • instagram roma.emo

Makassar, WISATA - Episode 4 diawali dengan adegan dokter Bong Ye Bun ditraktir oleh detektif Moon Jang Yeol. Sambil makan, detektif bertanya bagaimana sebenarnya gambaran yang diterima Ye Bun ketika ia menyentuh pantat seseorang. Apakah hanya menyentuh akan menghasilkan penglihatan yang berbeda dengan meremas atau mencubit. Detektif meminta Ye Bun untuk berekperimen agar dapat mengembangkan kekuatannya.

Ye Bun pulang dan ternyata Ok Hui sudah menunggunya di depan rumah untuk meminta maaf. Ok Hui menanyai Ye Bun bagaimana ia bisa tahu tentang pacar Ok Hui. Ye Bun menjelaskan tentang kekuatannya dan lalu Ok Hui bersedia pantatnya dijadikan bahan percobaan Ye Bun melatih kekuatannya. Lucu sekali adegan ini, pantat Ok Hui menjadi layar touchscreen. Ternyata gambaran yang dilihat Ye Bun dengan memegang pantat, bisa dizoom, discroll, dipilih sesuai tanggal kejadian, bahkan dapat memunculkan gambaran bertahun-tahun lampau.

BACA JUGA: drakor-sinopsis-behind-your-touch-episode-1-dokter-hewan-yang-punya-kesaktian

Jang Yeol mengunjungi Nona Sia yang diopname di rumah sakit untuk menjelaskan prosedur yang harus dijalani Nona Sia setelah sembuh. Ternyata Nona Sia malah sedang menyiapkan siaran live. Penyiar daring itu seolah tak peduli ia hampir mati, namun justru memanfaatkan keadaannya untuk menangguk simpati dari netijen.

Ternyata bosnya Jang Yeol berhasil meringkus bos narkoba Ted Chang. Bos dan dua rekannya terlibat perkelahian serius sehingga bos Jang Yeol perlu dirawat di rumah sakit untuk pemulihan. Jang Yeol merasa kesal karena kasus yang dipecahkan bosnya lebih besar sehingga menutupi kasus penculikan yang diselesaikannya.

Bosnya Jang Yeol mendapat perhatian

Photo :
  • instagram korealove_

Ia menyesal sudah membantu dokter Bong Ye Bun dan tidak ikut meringkus Ted Chang yang kemungkinan kasus narkoba akan membawanya kembali ke markas Seoul. Karena jengkel dengan Ye Bun, ia bermaksud memanfaatkan kekuatan Ye Bun untuk membantunya kembali ke Seoul. Awalnya Ye Bun menolak, namun dengan sedikit ancaman, Jang Yeol berhasil membuatnya setuju.

BACA JUGA: drakor-sinopsis-behind-your-touch-episode-2-ada-kasus-besar-di-mujin

Dengan berbagai cara, Ye Bun membantu pekerjaan Jang Yeol dengan cara memegang pantat orang-orang yang masuk daftar kasus di markas kepolisian tempat Jang Yeol bekerja. Supaya kekuatan Ye Bun bertambah, Jang Yeol melatih tangan Ye Bun dengan memasukkan tangan secara bergantian di wadah berisi pasir yang dibakar seperti pelatihan orang bela diri. Akibatnya malah tangan Ye Bun luka-luka terbakar di sana-sini.

Ye Bun membeli plester untuk mengobati lukanya ke toko tempat Seon Woo bekerja. Seon Woo mengajaknya makan malam di udara terbuka. Ye Bun tentu saja senang sekali bisa berduaan dengan Seon Woo. Saat pulang, Seon Woo berkata bahwa akhir-akhir ini ia menyukai seorang gadis. Ye Bun yang penasaran modus menempelkan permen karet di pantat Seon Woo, tapi ia tidak dapat melihat apa-apa kecuali gambar-gambar suram. Rupanya lecet di tangannya mempengaruhi hasil penglihatannya.

BACA JUGA: drakor-sinopsis-behind-your-touch-episode-3-detektif-jang-yeol-mulai-percaya

Demikian juga saat ia buka praktik, ia tidak bisa lagi melihat apa-apa dengan jelas ketika memegang pantat hewan-hewan pasiennya. Ia melihat bahwa sidik jarinya rusak gara-gara pelatihan hasil ide Jang Yeol.

Pada saat itu ada kasus besar lagi terjadi, yaitu hilangnya daftar nama donatur kampanye Cha Ju Man, kandidat nomor satu pemimpin/walikota daerah Mujin. Daftar itu sangat penting karena tidak boleh jatih ke tangan kandidat lawan. Jang Yeol menduga bahwa ada orang dalam yang terlibat atas hilangnya daftar tersebut.

Karena bosnya masih harus dirawat di rumah sakit, Jang Yeol merasa ini adalah kesempatan untuknya kembali ke Seoul. Ia menyuruh dua rekannya kembali ke kantor dan ia akan menangani kasus ini dengan caranya, yaitu dengan bantuan Ye Bun. Tapi Ye Bun tidak dapat membantu karena tangannya sakit. Akhirnya Jang Yeol membelikan berbagai produk perawatan tangan untuk Ye Bun agar tangannya cepat pulih. Penjual di toko memberi Jang Yeol bonus berupa pelembab bibir.

Jang Yeol masih mampir di toko Ok Hui untuk membeli produk lainnya, saat itulah ia melakukan kesalahan. Ia melihat bibir Ok Hui pecah-pecah, lalu ia memberikan pelembab bibir untuk Ok Hui. Kejadian kecil ini membuat Ok Hui jatuh cinta padanya seketika.

Jang Yeol mengoleskan berbagai krim untuk tangan Ye Bun. Bahkan Ye Bun juga meminta Jang Yeol memijat pundaknya. Pada saat itu datang Ok Hui, ia bertanya sedang apa mereka. 

“Detektif tak kompeten mengambil keuntungan dari cenayang,” sahut Ye Bun. Jang Yeol kaget karena Ye Bun mengatakan hal itu di depan Ok Hui.

“Ok Hui sudah tahu tentang kekuatanku,” jelas Ye Bun.

Akhirnya Jang Yeol menyuruh Ye Bun mengetes tangannya pada pantat Ok Hui. Penglihatan Ye Bun membuatnya mau muntah, karena ia melihat sahabatnya jatuh cinta pada detektif Jang Yeol.

“Kau pasti suka pada detektif itu, kan?” tuduh Ye Bun ketika Jang Yeol sudah pergi. 

Ok Hui mengelak.

“Tapi kau memainkan akordeon,” ucap Ye Bun. Ok Hui memang suka memainkan akordeon saat sedang jatuh cinta. Ok Hui masih mengelak dan mengatakan ia melakukan itu karena ia bosan.

Bosnya Jang Yeol sembuh dan datang ke kantor polisi. Ia marah saat melihat dua staf detektifnya hanya berdiam di kantor dan tidak melakukan penyelidikan. Ia menyuruh timnya segera mencari bukti-bukti dan tersangka hilangnya daftar donatur di kantor kandidat 1.

Rekan-rekan Jang Yeol segera mencari petunjuk dari kamera dashbor mobil. Jang Yeol memiliki cara yang menurutnya paling efektif yaitu mencari dashbor hidup. Ia menemukan seorang gelandangan yang tiduran di belakang kantor kandidat walikota dan bermaksud menanyai orang tersebut. 

Ye Bun mengajak gelandangan itu makan, setelah kenyang barulah ia mencoba memegang pantat si gelandangan dengan modus melepaskan permen karet yang melekat di bagian pantat. Tapi Ye Bun tidak bisa melihat apa-apa karena gelandangan itu tertidur saat kejadian pencurian data terjadi.

Jang Yeol rapat dengan tim detektif di kantor dan bosnya ingin menginvestigasi banyak orang yang diduga terlibat, bahkan pihak dari lawan kandidat walikota. Pada saat itu, Jang Yeol terpikir sebuah metode.

Jang Yeol mengajak Ye Bun ke acara kampanye kedua kandidat walikota, dan menyuruhnya menyentuh pantat semua orang yang hadir untuk melihat memori di dalam otak mereka. Awalnya Ye Bun menolak tapi Jang Yeol mengancam. Akhirnya Ye Bun minta tolong Ok Hui.

Ok Hui minta tolong teman-temannya untuk membuat keributan antara tim kandidat 1 dan 2, dan saat chaos, Ye Bun ikut berlarian sambil memegang pantat semua orang. Ia mendapatkan visi bahwa asisten Cha Ju Man ada di kantor saat berkas penting itu hilang, padahal ia mengaku tidak ada di kantor.

Ye Bun juga mendapatkan visi dari seorang wanita berambut panjang. Namun ia tak mengatakan apa yang dilihatnya pada Jang Yeol. Ia merasa melihat seseorang yang ia kenal dalam memori si perempuan. Ye Bun menyimpan rahasia ini dari Jang Yeol. Sebenarnya ia melihat kakeknya terlibat dalam pencurian data donatur kandidat 1, tapi Ye Bun tidak tahu mengapa sedangkan kakeknya adalah pendukung utama Cha Ju Man.

Adegan lain memperlihatkan Nona Sia sudah keluar dari rumah sakit dan ia singgah membeli bir di toserba tempat Seon Woo bekerja. Nona Sia tertarik melihat ketampanan Seon Woo. 

“Kau sangat tampan,” pujinya. Ia bahkan menuliskan nomor teleponnya di telapak tangan Seon Woo dan menyuruh Seon Woo menghubunginya karena ia akan mentraktir Seon Woo minum. Seon Woo hanya memandangi Nona Sia tanpa bicara.

Nona Sia mendapat pesan dari seseorang, lalu menyuruh sopirnya pergi dan ia mengendarai mobilnya sendiri. Ia tidak fokus menyetir sehingga hampir menabrak kendaraan dari depan dan mobil yang dikendarainya menabrak tumpukan kayu. Kendaraan yang hampir bertabrakan dengannya berhenti ternyata yang mengendarai adalah pemilik sapi yang memiliki kekuatan yang sama dengan Ye Bun.

Bapak pemilik sapi bermaksud menolong Nona Sia, namun penyiar daring yang arogan itu malah mengusirnya. Ia menelepon perusahaan asuransi agar ada yang datang untuk menderek mobilnya. Nona Sia sendirian di jalan yang sepi. Bantuan yang dinantinya juga tak kunjung tiba.

Lalu ada sosok memakai jubah/jas hujan mendekatinya dan sosok itu memukulnya lalu menyeretnya hidup-hidup ke arah pantai. Setelah agak jauh, sosok itu mengayunkan pisau ke arah Nona Sia dan gadis yang baru lepas dari maut di tangan Jong Hyeok itu menjerit di ujung maut sesungguhnya.