Masjid Nurut Taubah, Salah Satu Destinasi Wisata Religi di Polewali Mandar, Sulawesi Barat
- Wisata Viva/Indah Novita Dewi
Polewali Mandar, WISATA – Sebuah masjid dengan menara menjulang tinggi nan kokoh berdiri di Kabupaten Polewali Mandar, tepatnya di Kecamatan Campalagian, Desa Lapeo. Lokasi tepatnya adalah di Jalan Trans Sulawesi, bernama Masjid Nurut Taubah. Masjid ini merupakan masjid tertua di Polewali Mandar.
Masjid Nurut Taubah atau yang artinya cahaya taubat ini didirikan oleh Kyai Haji Muhammad Thahir, yang lebih dikenal dengan nama Imam Lapeo pada tahun 1902. Awalnya masjid ini berupa tempat sembahyang kecil atau langgar, yang kemudian dibangun secara bertahap hingga 1916. Nama Nurut Taubah sendiri diberikan karena dulu orang Polewali Mandar masih menganut kepercayaan animisme. Selain tidak mengenal agama, mereka gemar bermaksiat seperti berjudi, mabuk-mabukan, dan sabung ayam.
Kedatangan Imam Lapeo mengubah kebiasaan masyarakat menjadi mengenal Islam. Lambat laun, Masjid Nurut Taubah menjadi pusat dakwah Islam di Polewali Mandar.
Jika dilihat struktur bangunan masjid, Masjid Nurut Taubah memiliki menara tinggi yang merupakan pengaruh arsitektur masjid di Istanbul, karena Imam Lapeo pernah belajar Islam di sana. Sebelum membangun masjid Nurut Taubah, Imam Lapeo telah mempelajari Islam baik di Indonesia maupun luar negeri antara lain di Pare-Pare, Madura, Jawa, Sumatera, Istanbul (Turki) dan Mekkah.
Selain menara tinggi yang membuat masjid ini terlihat agung, mengunjungi masjid ini akan memberikan perasaan tenang dalam hati. Ruangan untuk salat tidak terlalu luas namun adem dan lantainya dingin. Ornamen-ornamen pada dinding dan langit-langitnya sangat indah.
Masjid ini juga memiliki teras yang cukup luas. Jika selesai salat tapi belum ingin meneruskan perjalanan, maka berbaring-baring di teras masjid menimbulkan perasaan nyaman. Anak-anak juga suka berlarian di teras masjid sambil menunggu waktu salat jamaah.
Salah satu yang unik di masjid ini adalah adanya bedug raksasa yang diletakkan di teras samping masjid. Tinggi bedug ini adalah 3 meter dengan lebar 1,5 meter dan dulu dibuat di Cirebon. Selain bedug, terdapat juga Al Qur’an raksasa berukuran 2 x 1 meter yang dibuat di Universitas Sains Al Qur’an (Unsiq) di Wonosobo.
Selain kedua benda yang menjadi daya tarik Masjid Nurut Taubah, di masjid ini juga terdapat makam Imam Lapeo beserta anaknya. Itulah mengapa banyak masyarakat yang berziarah dan berwisata religi di masjid ini.
Lebaran tahun ini, seperti dikutip dari instagram polman_update, Masjid Nurut Taubah digunakan untuk salat tarawih pada bulan Ramadan dan juga untuk lokasi salat Ied. Pada hari Jumatnya yaitu 12 April 2024, para peziarah ramai mendatangi makam Imam Lapeo di Masjid Nurut Taubah.