Juara Lomba Saeyyang Pattudu di Majene Ini Tidak Menerima Hadiahnya, Ternyata Begini Ceritanya

ilustrasi Kalindaqdaq
Sumber :
  • IG/visit.sulbar

Majene, WISATA – Nhurul Muthmainnah, seorang siswi SMK dari SMKN 2 Majene, Kabupaten Majene, Sulawesi Utara, baru-baru ini menjadi viral di media sosial. Ia mengikuti lomba Saeyyang Pattudu sebagai perwakilan sekolahnya dalam acara Celebes Heritage Festival yang digelar di Stadion Prasamya Majene beberapa waktu lalu. Meskipun tim Nhurul berhasil meraih juara pertama dalam lomba tersebut, ia mengaku belum menerima uang hadiah sebesar Rp 10 juta  yang seharusnya sudah ditransfer oleh panitia.

WISATA KULINER: Cilacap Café and Resto, Tempat Makan Mie Kuah dan Nasi Goreng Enak di Sulawesi Barat

Nhurul hanya mendapatkan kertas bertuliskan hadiah lomba Rp 10 juta secara simbolis, tanpa benar-benar menerima uangnya. Meskipun panitia telah mentransfer hadiah tersebut ke bendahara sekolah SMKN 2 Majene, Nhurul hanya menerima Rp 350 ribu. Uang hadiah tersebut sudah dipotong pajak sebesar 5 persen. Kisahnya menjadi perbincangan hangat dan memicu perhatian banyak orang di media sosial.

Sehubungan dengan hal tersebut seorang konten kreator di TikTok menyampaikan penjelasan dari Kepala Sekolah SMKN 2 Majene, bahwa ternyata uang 10 juta tersebut telah dibagi-bagikan dengan rincian sebagai berikut:

Masjid Nurut Taubah, Salah Satu Destinasi Wisata Religi di Polewali Mandar, Sulawesi Barat

Sewa kuda Rp. 350 ribu, rebana Rp. 150 ribu, sewa baju Rp. 500 ribu, sewa pembawa payung Rp. 50 ribu, sewa pakkalindadaq Rp. 50 ribu, dan pawing kuda Rp. 50 ribu.

Selanjutnya sewa boko pessawe depan Rp. 350 ribu, sewa totamma belakang Rp. 150 ribu, konsumsi latihan Rp. 300 ribu, konsumsi hari H Rp. 500 ribu dan kaos Rp. 100 ribu.

WISATA KULINER: Bakso Lembo Tempat Makan Rekomended di Majene, Kenyal-Kenyal Hangat.

Sisa yang 6.350.000 setelah pengurangan total diatas dibagi rata ke semua yang ikut dari SMKN 2 sebagai peserta yang jumlahnya 18 orang, @ Rp. 350 ribu per orang, sehingga totalnya Rp. 6.300.000 sedangkan sisa 50 ribu untuk membeli minum seusai upacara pembagian hadiah.

Untuk diketahui Sayyang Pattudu adalah warisan budaya takbenda dari suku Mandar. Secara harfiah, Sayyang Pattudu berarti kuda yang menari. Tradisi ini diadakan dalam berbagai acara misalnya syukuran pada acara khatam Al-Qur'an.

Halaman Selanjutnya
img_title