Wow! Kunjungan Wisman ke Indonesia Naik Drastis, Bali Masih Jadi Primadona!

Kunjungan Wisatawan ke Bali
Sumber :
  • Antara Foto

Jakarta, WISATA - Indonesia kembali mencatatkan prestasi gemilang di sektor pariwisata pada April 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mencapai 1,16 juta kunjungan, naik 9,15 persen dibandingkan April 2024 yang sebanyak 1,07 juta kunjungan. Angka ini menunjukkan bahwa pariwisata Indonesia semakin menggeliat dan menjadi magnet bagi wisatawan asing dari berbagai negara

FOMO dan Media Sosial: Bagaimana Instagram Bikin Kamu ‘Ngebet’ ke Destinasi Viral

Kunjungan Wisman Meningkat Signifikan

Secara kumulatif, hingga April 2025, total kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 4,33 juta kunjungan, meningkat 5,60 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Ini merupakan bukti nyata bahwa sektor pariwisata nasional terus pulih dan tumbuh positif pascapandemi. Wisatawan asing yang datang berasal dari berbagai negara, dengan tiga negara utama penyumbang wisman terbesar yaitu Malaysia (14,6 persen), Australia (12,9 persen), dan Tiongkok (9,1 persen).

FOMO, JOMO, tren wisata 2025, gaya liburan, Fear of Missing Out, Joy of Missing Out, liburan santai, wisata anti stres,

Kenaikan kunjungan ini juga didukung oleh berbagai upaya pemerintah dalam mempromosikan destinasi wisata unggulan dan memperbaiki infrastruktur pariwisata. Selain itu, kemudahan akses transportasi dan layanan yang semakin baik turut menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia.

Bali Tetap Jadi Primadona Pariwisata

FOMO vs JOMO: Pilih Mana Gaya Liburanmu Tahun Ini?

Bali tetap menjadi destinasi favorit utama wisatawan mancanegara. Pulau Dewata ini menyumbang lebih dari setengah total kunjungan internasional melalui pintu masuk utama. Keindahan alam, budaya yang kaya, serta fasilitas pariwisata yang lengkap membuat Bali sulit tergantikan sebagai ikon pariwisata Indonesia.

Namun, pemerintah juga terus mendorong pengembangan destinasi wisata lain di luar Bali untuk mendukung pemerataan ekonomi dan mengurangi tekanan wisata di Bali. Destinasi seperti Labuan Bajo, Yogyakarta, dan Danau Toba semakin dipromosikan sebagai alternatif menarik bagi wisatawan.

Wisatawan Nusantara Makin Aktif

Tidak hanya wisatawan asing, wisatawan nusantara (wisnus) juga menunjukkan tren yang sangat positif. Pada April 2025, jumlah perjalanan wisatawan domestik mencapai 128,59 juta perjalanan, naik 23,02 persen dibandingkan April 2024. Secara kumulatif, perjalanan wisnus sepanjang Januari hingga April 2025 mencapai 410,99 juta perjalanan, naik 15,74 persen dari tahun sebelumnya.

Lonjakan perjalanan wisatawan domestik ini menjadi tulang punggung pemulihan industri pariwisata nasional. Wisnus semakin aktif mengeksplorasi destinasi baru dan menikmati berbagai paket wisata tematik yang disesuaikan dengan preferensi mereka. Perayaan budaya dan festival lokal juga menjadi daya tarik utama bagi wisatawan dalam negeri.

Pola Pengeluaran Wisman yang Stabil

Meski jumlah kunjungan meningkat, rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara mengalami sedikit penurunan. Pada kuartal I 2025, rata-rata pengeluaran per kunjungan tercatat sebesar USD 1.277,17. Namun, lama tinggal wisatawan tetap relatif tinggi, yaitu sekitar 10,94 malam per kunjungan.

Sebagian besar pengeluaran wisatawan dialokasikan untuk akomodasi (38,07 persen), diikuti oleh makan dan minum (19,40 persen), serta belanja dan cinderamata (11,90 persen). Pengeluaran untuk hiburan, paket tur lokal, dan transportasi lokal juga menjadi bagian penting dari total pengeluaran wisatawan.

Tren Wisata 2025: Wisata Personal dan Festival Budaya

Tren wisatawan di tahun 2025 menunjukkan pergeseran perilaku. Wisatawan cenderung memilih perjalanan personal atau kelompok kecil dibandingkan rombongan besar. Mereka juga lebih tertarik pada destinasi yang menawarkan pengalaman autentik dan budaya lokal.

Berbagai festival budaya yang digelar sepanjang Juni 2025, seperti Gebrag Ngadu Bedug di Banten, Festival Bakar Tongkang di Riau, Eksotika Bromo di Jawa Timur, dan Semasa Piknik di Jakarta, menjadi magnet baru yang menarik wisatawan domestik dan mancanegara. Event-event ini tidak hanya menghibur tetapi juga memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia secara luas].

Tantangan dan Peluang Pariwisata Indonesia

Meski tren kunjungan wisatawan menunjukkan peningkatan, sektor pariwisata Indonesia masih menghadapi tantangan. Pemerataan kunjungan ke berbagai daerah harus terus didorong agar manfaat ekonomi dapat dirasakan secara merata. Selain itu, pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan sangat penting agar destinasi tidak rusak akibat over-tourism.

Pemerintah juga perlu terus berinovasi dalam promosi dan pengembangan produk wisata yang sesuai dengan tren global dan kebutuhan wisatawan, termasuk memperhatikan tren digital dan perilaku generasi muda yang dipengaruhi oleh media sosial dan teknologi.

Kenaikan drastis kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada April 2025 menunjukkan bahwa pariwisata nasional sedang berada di jalur yang tepat untuk bangkit dan berkembang. Bali tetap menjadi primadona dengan daya tariknya yang tak tergantikan, sementara wisatawan nusantara semakin aktif menjelajah destinasi dalam negeri.

Dengan dukungan pengembangan destinasi baru, promosi yang gencar, serta pengelolaan yang berkelanjutan, Indonesia siap menjadi salah satu destinasi wisata utama dunia yang diminati oleh wisatawan dari berbagai belahan dunia.