Menjelajah Lasem, Tiongkok Kecil yang Bikin Kesengsem

Klenteng Poo an Bio
Sumber :
  • tangkap layar youtube/tiongkok kecil heritage Lasem

Dinding yang dipenuhi lukisan dewa dewi dan aroma hio yang masuk ke hidung akan menjadi kenangan yang mengesankan dari kelenteng ini. Selain itu pengunjung juga dapat mengagumi papan-papan bertuliskan peribahasa yang dibuat antara tahun 1875 hingga 1908.

Alexander Agung dan Taktik Perangnya: Revolusi Militer atau Kebrutalan Murni?

Kelenteng Cu An Kiong ada di Jl Dasun 19, Pereng, Soditan, Kecamatan Lasem, buka pukul 09.00 sampai 22.00 WIB.

8. Kelenteng Poo An Bio

Cleopatra: Ratu Mesir yang Menggoda Kekaisaran Romawi, Kisah Cinta dan Politik

Kelenteng ini tidak kalah tuanya dengan bangunan lain di Lasem dan dibangun pada tahun 1740. Pada bagian depan kelenteng terdapat deretan lampion dan dua patung singa yang dianggap dapat mengusir keinginan jahat. Memasuki kelenteng, kita dapat melihat lukisan-lukisan dengan cerita rakyat yang terpasang di dinding. Menurut sejarah, kelenteng ini dibuat untuk persembahan kepada Dewa Kwee Sing Ong yang juga memiliki kelenteng di Fujian, Tiongkok. Karena usia kelenteng yang sudah tua, saat berkunjung diharapkan tidak menyentuh lukisan atau mural di dinding kelenteng.

Kelenteng ini berlokasi di Jl Karangturi Gg VII/15 Kecamatan Lasem dan buka setiap hari pukul 09.00 sampai 22.00 WIB.

Racun Hemlock dan Harga Kebenaran: Warisan Socrates untuk Dunia Modern

9. Petilasan Sunan Bonang

Tempat wisata Lasem terakhir adalah petilasan Sunan Bonang. Oleh penduduk sekitar meyakini bahwa dulunya merupakan tempat peristirahatan Sunan Bonang. Beliau merupakan salah satu Walisongo yang menyebarkan islam di nusantara. Banyak pula orang yang melakukan ziarah di petilasan tersebut.

Petilasan ini berada di Bukit Kemuning, Desa Bonang, Kecamatan Lasem.

Halaman Selanjutnya
img_title