Menjelajah Lasem, Tiongkok Kecil yang Bikin Kesengsem

Klenteng Poo an Bio
Sumber :
  • tangkap layar youtube/tiongkok kecil heritage Lasem

Kelenteng Gie Yong Bio ini dibangun di tahun 1780 untuk menghormati pahlawan yang berjuang dalam perang Geger Pacinan pada tahun 1742 sampai 1750 yaitu Oei Ing Kiat, Raden Pandji Margono dan Tan Kee Wie. Kelenteng ini mempunyai ukiran dinding yang juga menarik untuk diamati. Direnovasi pada tahun 1915, hal yang menarik dari kelenteng ini adalah adanya altar untuk Raden Pandji Margono yang merupakan seorang tokoh ningrat Jawa beragama Islam. Keberadaan kelenteng ini menggambarkan hubungan yang baik antara warga keturunan Tionghoa dan Jawa di Lasem.

Sejarah Terbentuknya Aliran Filsafat Empirisme

Lokasi kelenteng ini ada di Jl Babagan 7 Tawangsari Kecamatan Lasem, buka setiap hari pukul 09.00 sampai 22.00 WIB.

6. Rumah Oei

Hubungan Misterius Aristoteles dan Alexander Agung: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar?

Satu lagi rumah bersejarah yang dapat dijadikan tempat menginap, yaitu Roemah Oei, yang merupakan bangunan sejak tahun 1818 namun baru dibuka untuk umum pada tahun 2018.

Di bagian tengah rumah terdapat tempat terbuka yang menjadi panggung untuk mementaskan kesenian Tiongkok dan Lasem. Selain itu,  bagian depan rumah juga terdapat toko cenderamata dan kedai kopi yang enak untuk bersantai.

Menelusuri Jejak Kearifan Lokal: Memahami Filsafat Jawa, Sejarah, dan Pengaruhnya

Rumah Oei terletak di Jl Jatirogo 10, Pandeyan, Karangturi, Lasem dan buka setiap hari.

7. Kelenteng Cu An Kiong

Kelenteng Cu An Kiong ini salah satunya dan dipercaya sebagai kelenteng tertua di Jawa. Berdasarkan namanya, kelenteng ini disebut Istana Kebajikan dan Kedamaian atau Ci An Gong.

Halaman Selanjutnya
img_title