BANYUWANGI: Ribuan Pelari Ikuti Ajang "Tetralogy East Java Running Festival", Seru...

"Tetralogy East Java Running Festival" (EJRF) di Banyuwangi
Sumber :
  • banyuwangikab.go.id

Banyuwangi, WISATA – "Tetralogy East Java Running Festival" (EJRF) digelar di Pantai Boom Marina, Banyuwangi, pada hari Minggu Pagi (16/1/2025), berlangsung meriah.

1.200 pelari dari berbagai daerah memeriahkan event yang digelar kolaborasi Polda Jawa Timur dan Pemkab Banyuwangi itu.

Para pelari berasal dari Surabaya, Bali, Lombok, Malang, dan daerah lainnya, turut serta dalam kompetisi, dengan tiga kategori, yakni 2,5 km, 5 km. dan 10 km.

Mereka menyusuri perkampungan dan kawasan ikonik di Banyuwangi Kota, seperti Taman Sritanjung, Taman Tirtawangi (Patung Kuda), dan Taman Blambangan.

Para peserta, mulai dari anak-anak hingga lanjut usia, turut serta dalam event tersebut.

Sepanjang rute, warga tampak antusias mendukung dan memberi semangat kepada para pelari.

Ada juga warga yang menawarkan minuman dan camilan sebagai bentuk support untuk para pelari.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyampaikan terima kasih kepada Polda Jawa Timur, yang menjadikan Banyuwangi menjadi tuan rumah "Tetralogy East Java Running Festival" (EJRF).

"Terima kasih atas dukungan Polda Jatim yang turut mendukung memajukan wellness tourism, menawarkan konsep wisata berbasis kesehatan di Banyuwangi," ujar Ipuk yang juga turut serta berlari, bersama ribuan peserta lainnya.

"Lari, saat ini sudah menjadi lifestyle dan banyak digandrungi. Saat ini muncul banyak komunitas lari, bahkan ada komunitas lari malam hari di berbagai daerah. Di Banyuwangi, kami berusaha untuk mewadahi berbagai komunitas olah raga, seperti dengan berbagai event yang digelar di Banyuwangi," ungkap Bupati Ipuk.

Berbagai event sport tourism digelar di Banyuwangi untuk memfasilitasi para pecinta olah raga Indonesia, seperti sepeda, paralayang, tenis, sepatu roda, dan berbagai event lainnya, dengan skala nasional hingga internasional.

Sementara itu, Direktur Polairud Polda Jatim, Kombes Pol. Arman Asmara mengatakan, "Tetralogy East Java Running Festival" (EJRF) merupakan event tetralogy pertama.

Banyuwangi dipilih, karena telah berpengalaman menggelar sport tourism.

"Banyuwangi perdana, karena telah berpengalaman menggelar event olah raga. Dukungan masyarakat Banyuwangi sangat luar biasa," imbuh Kombes Pol. Arman.

"Setelah dari Banyuwangi, menyusul di Kota Kediri, Madiun, dan diakhiri di Surabaya," tutur mantan Kapolresta Banyuwangi, periode tahun 2020-2021 itu.

Karena bertajuk Tetralogy, penyelenggara akan menyandingkan pelari terbaik dari seluruh rangkaian East Java Running Festival.

Dalam setiap perlombaan, para pelari akan mendapat poin sesuai dengan posisi finish masing-masing.

Poin itu, nantinya akan diakumulasikan untuk menentukan penyandang pelari terbaik.

Para pelari terlihat bersungguh-sungguh untuk mendapatkan poin maksimal.

Dewi Nur Laily, juara race 5k kategori perempuan, mengaku terus berlatih untuk meningkatkan kecepatan rata-rata selama sebulan terakhir.

Dewi berhasil mencatatkan waktu tercepat 26 menit 47 detik.

"Alhamdulillah terbayarkan, ke depan ingin memperpendek waktu lagi," ujar pelari kelahiran tahun 1999 itu.

Selain Dewi, ada juga Slamet, berusia 60 tahun, yang semangatnya tak surut, meski usia sudah tidak muda lagi.

Warga Kelurahan Lateng ini, tetap antusias berlari bersama anak dan cucunya.

"Saya senang sekali bisa ikut lomba lari ini. Meski sudah tua, tapi semangat harus tetap muda," ungkap Pak Slamet yang memilih kategori lari 2,5k.

(Sumber: banyuwangikab.go.id)

BANYUWANGI: Naik Dibanding Tahun Sebelumnya, Kunjungan Wisatawan Tahun 2024 Tembus 3,4 Juta Orang