Kopi Saring Legendaris: Warung Mbok Tajem, Aroma Tradisi dari Mojokerto yang Tak Tergantikan
- https://www.instagram.com/aslimojokertocom/
Mojokero, WISATA - “Mencium aroma khas kopi yang sedang digoreng menjadi hal yang sudah biasa ketika memasuki kedai kopi Mbok Tajem di Dusun Brejelkidul, Desa Pucuk, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto.” – @aslimojokertocom
Bagi pecinta kopi, sensasi aroma biji kopi yang disangrai secara tradisional adalah pengalaman yang sulit dilupakan. Aroma itu menguar dari warung kopi sederhana di Mojokerto yang telah berdiri sejak tahun 1978. Meski sang pendiri, Mbok Tajem, telah tiada, warung ini tetap hidup dan berkembang di tangan anak-anaknya, salah satunya adalah Tumina (46) atau akrab dipanggil Yuk Tum.
Dengan penggorengan tradisional di atas pawon (tungku), Yuk Tum setia mempertahankan tradisi yang diwariskan oleh ibunya. Proses ini tak hanya menjaga cita rasa kopi saring khas Mbok Tajem, tetapi juga membawa nuansa nostalgia yang dirindukan oleh para pelanggannya.
Tradisi Kopi Saring yang Melegenda
Warung kopi Mbok Tajem bukan sekadar tempat untuk menikmati secangkir kopi. Ini adalah ruang budaya dan tradisi yang terus bertahan meski zaman telah berubah. Kopi saring yang dihidangkan di sini adalah jenis kopi yang diproses dengan cara unik, yakni menggunakan kain saring khusus untuk menyaring ampasnya. Metode ini menciptakan tekstur kopi yang lembut, tanpa kehilangan kekayaan rasa dari biji kopi asli.
Salah satu keunggulan kopi Mbok Tajem adalah bahan bakunya. Biji kopi yang digunakan berasal dari petani lokal di sekitar Mojokerto, menjadikannya produk asli daerah. Proses menyangrai yang dilakukan secara manual di atas tungku juga memberikan aroma dan rasa yang khas, berbeda dari kopi yang diolah dengan mesin modern.