Hidup Tanpa Tekanan: Bagaimana Wisata JOMO dan Etnaprana Mengubah Cara Kita Berlibur
- unsplash
Jakarta, WISATA - Di tengah dunia yang semakin sibuk dan penuh tekanan, banyak orang mulai mencari alternatif gaya hidup yang lebih sehat dan bermakna. Salah satu tren terbaru adalah wisata JOMO (Joy of Missing Out), yang mengedepankan ketenangan, introspeksi, dan kebahagiaan dari meninggalkan tekanan sosial serta digital. Uniknya, di Indonesia, konsep ini berpadu dengan Etnaprana, sebuah filosofi lokal yang mengutamakan harmoni antara manusia, alam, dan budaya.
Apa Itu JOMO dan Mengapa Penting?
JOMO adalah kebalikan dari Fear of Missing Out (FOMO), yang sering membuat seseorang merasa tertekan untuk terus mengikuti tren. JOMO mengajarkan untuk menikmati momen tanpa merasa harus membandingkan diri dengan orang lain. Ini selaras dengan gaya hidup modern yang mendukung kesehatan mental dan kebahagiaan batin.
Etnaprana: Harmoni Lokal yang Memperkaya JOMO
Etnaprana merupakan praktik tradisional yang ditemukan di berbagai budaya lokal Indonesia. Filosofi ini berfokus pada hubungan harmonis antara jiwa, raga, dan lingkungan. Dengan Etnaprana, wisata JOMO menjadi lebih bermakna karena tidak hanya menenangkan diri, tetapi juga menghargai kearifan lokal.
Transformasi Cara Berlibur
Wisata JOMO dan Etnaprana telah mengubah cara orang menikmati liburan. Beberapa elemen yang membuat perpaduan ini menarik antara lain:
- Ketenangan Digital: Banyak lokasi wisata JOMO menawarkan penginapan tanpa akses internet, mendorong pengunjung untuk fokus pada momen.
- Ritual Tradisional: Wisatawan dapat mengikuti kegiatan seperti meditasi berbasis budaya lokal atau upacara adat yang menenangkan jiwa.
- Destinasi Asri: Tempat-tempat seperti desa-desa adat di Flores atau kawasan hutan di Kalimantan menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin menjauh dari hiruk-pikuk perkotaan.
Manfaat Wisata JOMO dan Etnaprana
- Kesehatan Mental: Melepaskan diri dari rutinitas harian dan tekanan media sosial dapat membantu meredakan stres.
- Koneksi yang Lebih Dalam: Dengan meninggalkan teknologi sementara, wisatawan dapat terhubung lebih erat dengan alam dan budaya.
- Keberlanjutan: Destinasi wisata JOMO seringkali mendukung pelestarian lingkungan dan budaya lokal.