JOMO: Tren Wisata Baru yang Menggabungkan Ketenangan Stoikisme dan Harmoni Etnaprana
- Image Creator Bing/Handoko
Jakarta, WISATA - Dalam dunia yang serba cepat dan penuh tekanan, semakin banyak orang mencari pelarian dari hiruk-pikuk untuk menemukan ketenangan. Konsep Joy of Missing Out (JOMO) kini menjadi tren wisata baru yang menawarkan ketenangan dan kedamaian. Menggabungkan filosofi Stoikisme dengan praktik lokal Etnaprana, JOMO tidak hanya menjadi gaya hidup tetapi juga bentuk perjalanan yang lebih bermakna.
Apa Itu JOMO?
JOMO adalah kebalikan dari Fear of Missing Out (FOMO). Dalam JOMO, seseorang menikmati momen tanpa merasa harus mengikuti tren atau tekanan sosial. Filosofi ini sejalan dengan Stoikisme, yang menekankan pada pengendalian diri, penerimaan, dan kebahagiaan dalam kesederhanaan.
Harmoni dengan Etnaprana
Di Indonesia, konsep ini mendapat sentuhan unik melalui Etnaprana, praktik keseimbangan jiwa, raga, dan alam dalam tradisi lokal. Berwisata dengan pendekatan ini berarti menikmati keindahan alam sembari menghormati budaya setempat. Lokasi-lokasi seperti desa adat di Bali, penginapan eco-friendly di Ubud, dan kawasan sejuk Dieng menjadi destinasi favorit bagi pelaku wisata JOMO.
Mengapa Tren Ini Populer?
Pandemi telah mengubah cara banyak orang memandang kehidupan. Fokus pada kesehatan mental dan kebahagiaan batin membuat JOMO semakin relevan. Dengan Stoikisme, wisatawan diajak untuk menikmati momen tanpa gangguan digital, sedangkan Etnaprana mengingatkan pentingnya hubungan harmonis dengan alam.
Wisata JOMO dengan perpaduan Stoikisme dan Etnaprana menghadirkan cara baru untuk menikmati hidup. Di tengah tekanan modernitas, tren ini menjadi solusi bagi mereka yang mendambakan kebahagiaan sejati.