Bangkitnya Pariwisata Indonesia: Siapkah Mengguncang Dunia?

Labuan Bajo
Sumber :
  • IG/jelajahwisatalabuanbajo

Jakarta, WISATA - Pandemi Covid-19 telah memberi dampak besar pada sektor pariwisata global, termasuk Indonesia. Namun, di tengah upaya pemulihan, muncul peluang untuk kembali bersinar dan membawa pariwisata Indonesia ke panggung internasional. Banyak pihak yang bertanya, “Apakah Indonesia siap mengguncang dunia dan menjadi destinasi wisata global unggulan?”

JOMO: Memperkuat Etnaprana Indonesia sebagai Tren Wisata Masa Depan yang Tak Terbendung

Indonesia Kembali Menjadi Primadona

Pasca-pandemi, minat wisatawan asing mulai kembali meningkat seiring dengan pelonggaran kebijakan perjalanan di berbagai negara. Kementerian Pariwisata Indonesia mencatat bahwa pada 2023 jumlah wisatawan asing yang datang ke Indonesia mencapai 5 juta orang, dengan proyeksi peningkatan yang terus bertumbuh​. Bali, yang merupakan destinasi unggulan, berhasil mencatat peningkatan okupansi hotel hingga 70% pada musim liburan tahun ini, menunjukkan bahwa Indonesia tetap menjadi tujuan utama bagi wisatawan internasional​.

Wisatawan Mancanegara Terbanyak di Indonesia Berasal dari Malaysia dan Australia pada Agustus 2024

Destinasi Baru yang Siap Mendunia

Selain destinasi populer seperti Bali, pemerintah kini mulai memperkenalkan destinasi-destinasi baru yang berpotensi besar, seperti Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur dan Mandalika di Lombok. Keduanya ditargetkan menjadi “Bali Baru” yang dapat mengurangi ketergantungan Indonesia pada pariwisata di Bali. Menurut data dari Badan Pusat Statistik, destinasi-destinasi ini menunjukkan peningkatan kunjungan wisatawan hingga 25% sejak dibuka dan ditingkatkan fasilitasnya​.

Agustus 2024, Pecahkan Rekor Kunjungan Wisatawan Mancanegara: Peningkatan Drastis hingga 133,94%

Dukungan Infrastruktur dan Digitalisasi

Indonesia mulai berinvestasi besar-besaran di bidang infrastruktur untuk memudahkan akses ke berbagai destinasi wisata. Bandara-bandara diperluas, akses transportasi diperbaiki, serta digitalisasi informasi pariwisata mulai diterapkan. Berdasarkan laporan dari World Bank, Indonesia telah mengalokasikan anggaran hingga 10 triliun rupiah pada 2023 untuk meningkatkan fasilitas di kawasan wisata utama​. Digitalisasi informasi, seperti aplikasi pariwisata dan sistem pembayaran tanpa tunai, semakin memudahkan wisatawan dalam merencanakan perjalanan.

Tantangan yang Harus Diatasi

Namun, kebangkitan pariwisata Indonesia tidaklah tanpa tantangan. Masalah lingkungan, seperti sampah plastik di pantai dan overkapasitas di Bali, menjadi isu utama. Selain itu, isu keamanan dan infrastruktur yang masih terbatas di beberapa destinasi menjadi perhatian wisatawan. Menurut survei yang dilakukan oleh Kementerian Pariwisata, 45% wisatawan asing merasa perlu adanya peningkatan dalam hal kebersihan dan kenyamanan di destinasi wisata​.

Upaya Pemerintah dan Dukungan Masyarakat

Pemerintah dan masyarakat Indonesia perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa kebangkitan pariwisata ini berkelanjutan dan tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi, tetapi juga melestarikan alam dan budaya. Berbagai program edukasi tentang lingkungan dan kesadaran pariwisata berkelanjutan mulai digalakkan di berbagai daerah.

Dengan segala upaya dan potensinya, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mengguncang dunia pariwisata global. Destinasi yang beragam, budaya yang kaya, serta komitmen untuk membenahi kelemahan yang ada menjadi faktor penting untuk mencapai tujuan ini. Jika terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi destinasi wisata pilihan dunia.