Etnaprana Nusantara: Bagaimana Wellness dan Eco-Tourism Mengubah Pariwisata Indonesia
- Image Creator Grok/Handoko
Jakarta, WISATA - Pernah nggak sih kamu ngerasa jenuh sama kerjaan atau hiruk-pikuk kota, trus pengin kabur ke tempat yang bikin hati tenang? Kalau iya, Indonesia punya jawaban buat semua itu. Bukan cuma soal pantai cantik atau gunung yang bikin takjub, tapi sekarang pariwisata kita lagi naik level: wellness tourism sama eco-tourism. Dari Bali yang penuh vibes, Yogyakarta yang kaya budaya, sampe Danau Toba yang megah, semuanya punya cerita sendiri. Kita kasih nama keren buat fenomena ini: etnaprana—perpaduan identitas lokal (etno) sama energi hidup yang bikin sehat (prana). Penasaran gimana tren ini ubah wajah pariwisata Indonesia? Yuk, kita jalan-jalan bareng!
Pariwisata Indonesia: Dari Liburan Biasa ke Healing
Dulu, orang ke Indonesia mungkin cuma buat foto di pantai atau makan kuliner lokal. Tapi sekarang, ada yang beda. Wisatawan nggak cuma nyari pemandangan, tapi juga ketenangan dan cara hidup yang lebih sehat. Menurut Kementerian Pariwisata (Kemenpar), sektor pariwisata Indonesia di 2024 nyumbang Rp1.200 triliun ke ekonomi nasional, dan wellness sama eco-tourism jadi penutup besar dengan kontribusi hampir 15% (Kemenpar.go.id, 15 Januari 2025). Ini naik dari 10% di 2023, bukti kalau orang mulai sadar pentingnya kesehatan jiwa dan lingkungan.
Global Wellness Institute (GWI) bilang industri wellness tourism dunia udah nyampe US$639 miliar di 2023, dan Indonesia masuk radar sebagai salah satu pemain utama. Bali, Yogyakarta, sama Danau Toba jadi contoh nyata gimana kita paduin keindahan alam sama budaya lokal buat narik wisatawan yang pengin lebih dari sekadar liburan. Nah, lewat etnaprana, Nusantara lagi tunjukin kalau kita punya cara sendiri buat bikin orang betah.
Bali: Surga Wellness yang Penuh Etnaprana
Bali emang juaranya. Pulau ini nggak cuma punya pantai sama sunset, tapi juga vibes yang bikin orang pengin tinggal lama. Program “Work from Bali” yang digagas Kemenparekraf pas pandemi udah bikin Bali jadi tempat kerja sekaligus healing. Bayangin, kamu ngetik laporan sambil lihat sawah di Ubud, trus sorenya ikut yoga atau upacara Melasti bareng warga. Itu etnaprana Bali: kerja produktif, jiwa tenang, budaya hidup.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali bilang okupansi hotel sama villa naik 15% di 2024 gara-gara tren ini, dan di 2025 diprediksi bakal lebih rame lagi. Tempat kayak Fivelements Retreat Bali nawarin paket wellness yang nyatu sama budaya lokal, dari makanan organik sampe ritual pake gamelan. Menurut Lonely Planet (2024), Bali masuk “Top 10 Wellness Destinations” dunia, bareng Bhutan sama Costa Rica. Keren, ya?
