YOGYAKARTA: 15 Karya Original Ditampilkan, Mengintip Keindahan Wastra Melalui Peragaan Busana
- bantulkab.go.id
Yogyakarta, WISATA – Istilah "Wastra" adalah sinonim dari kain tradisional, yang memiliki makna dan simbol tertentu.
Indonesia, punya empat wastra yang kondang di mata dunia, yaitu batik, kain songket, kain ikat, dan tenun.
Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi salah satu daerah dengan kekayaan wastra estetis.
Tidak sulit menemukan sentra-sentra batik di kabupaten, yang mendapat predikat sebagai Kabupaten Kreatif oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI ini.
Aneka wastra yang dimiliki Kabupaten Bantul inilah, yang menjadi salah satu unsur penting dalam lomba desain busana yang diprakarsai oleh Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Bantul.
Peserta yang mengikuti kompetisi ini wajib menggunakan bahan baku utama wastra Bantul berupa batik tulis atau cap, lurik, maupun ecoprint.
Setelah melalui berbagai proses panjang, DKUKMPP berhasil menjaring 15 finalis yang berhak memamerkan hasil karya mereka pada peragaan busana yang dilaksanakan di Lapangan Paseban, pada hari Jumat (2/8/2024).
“Peragaan busana ini memang rangkaian dari lomba desain busana, kemarin. Tema yang diangkat yaitu Merangkai Cerita dengan Wastra,” ujar Plt. Kepala DKUKMPP Kabupaten Bantul, Fenty Yusdayati, saat memberi sambutan.
Panggung peragaan busana yang terbuka untuk publik ini, menarik perhatian masyarakat.
Sejak pukul tiga sore, penonton mulai mendekat untuk melihat bagaimana peserta lomba menyulap wastra yang rancak.
Ketika 15 busana yang diperagakan oleh finalis Miss Bantul plus tiga model pria memasuki jalur catwalk, banyak yang mengagumi bagaimana peserta lomba berhasil memadupadankan wastra dengan kreativitas sedemikian rupa.
15 belas karya yang ditampilkan ini, nantinya akan diseleksi kembali untuk diambil lima terbaik.
Untuk penilaian, seluruhnya diserahkan kepada empat juri yang ditunjuk.
Mereka adalah Ketua Dekranasda Bantul, Emi Masruroh Halim, Ketua IWAPI Bantul, Erwin Yuniati, Plt. Kepala DKUKMPP, Fenty Yusdayati; serta pengajar tata busana SMK 1 Pandak yang terkenal inovatif, Indra Gunawan.
Selain penampilan karya 15 finalis lomba desain, hal lain yang juga menarik dari peragaan busana ini, adalah kehadiran pegawai-pegawai Organisasi Perangkat Daerah di Kabupaten Bantul yang mendadak jadi model.
Apalagi, mereka tampil dengan busana ciptaan desainer profesional asli Bantul yang karyanya sudah merambah tingkat nasional, bahkan internasional.