Mengapa saat Musim Kemarau Suhu Malam Hari Terasa Lebih Dingin? Begini Penjelasan Ahli

Kecenderungan Perubahan Suhu
Sumber :
  • Bintang asyik

Malang, WISATA - Musim kemarau identik dengan cuaca panas dan kering di siang hari. Namun, banyak orang merasa suhu di malam hari justru lebih dingin daripada biasanya. Fenomena ini sering menimbulkan pertanyaan dan kebingungan di kalangan masyarakat. Untuk memahami mengapa hal ini terjadi, mari kita simak penjelasan dari para ahli meteorologi.

Prakiraan Cuaca Kota Bandung Jawa Barat, Tanggal 8 Juni 2024

Perbedaan Suhu Siang dan Malam

Penjelasan Fisika Atmosfer

Mengapa Bill Gates Menyatakan Kiamat Tidak Bisa Ditunda Lagi, Ini Penjelasannya

Menurut Dr. Budi Hartono, seorang ahli meteorologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), perbedaan suhu yang signifikan antara siang dan malam hari saat musim kemarau disebabkan oleh beberapa faktor fisika atmosfer. "Saat musim kemarau, langit biasanya cerah dan hampir tidak ada awan. Pada siang hari, permukaan bumi menerima radiasi matahari secara langsung, sehingga suhu udara meningkat dengan cepat," jelasnya.

Radiasi Terestrial

Prakiraan Cuaca Kota Semarang, Tanggal 31 Mei 2024

Namun, pada malam hari, situasinya berbeda. Dr. Budi menjelaskan bahwa tanpa awan yang berfungsi sebagai selimut atmosfer, panas yang diserap oleh permukaan bumi pada siang hari akan dengan cepat dipancarkan kembali ke angkasa. Proses ini disebut radiasi terestrial. "Karena tidak ada awan yang menahan panas tersebut, suhu permukaan bumi dan udara di dekatnya turun dengan cepat," tambahnya.

Kelembapan Udara

Kelembapan Rendah

Selain itu, kelembapan udara juga memainkan peran penting. Selama musim kemarau, kelembapan udara cenderung rendah. Udara yang kering lebih efisien dalam melepaskan panas ke atmosfer dibandingkan udara yang lembap. "Kelembapan yang rendah membuat udara menjadi lebih dingin pada malam hari karena tidak ada uap air yang cukup untuk menahan panas," ujar Dr. Budi.

Kontribusi Evaporasi

Dr. Linda Wulandari, seorang pakar iklim dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menambahkan bahwa selama musim kemarau, proses evaporasi juga berkurang. "Kurangnya air yang menguap dari permukaan tanah dan tumbuhan berarti lebih sedikit uap air di atmosfer untuk menyerap dan melepaskan panas," katanya.

Angin dan Sirkulasi Udara

Efek Angin Malam

Faktor lain yang berkontribusi terhadap penurunan suhu malam hari adalah sirkulasi udara dan angin. Pada malam hari, angin yang bergerak dari daerah yang lebih dingin ke daerah yang lebih panas dapat menyebabkan penurunan suhu. "Angin malam sering kali membawa udara dingin dari daerah yang lebih tinggi ke daerah yang lebih rendah, sehingga menambah rasa dingin," ungkap Dr. Linda.

Inversi Suhu

Selain itu, fenomena inversi suhu juga bisa terjadi, di mana lapisan udara yang lebih hangat berada di atas lapisan udara yang lebih dingin dekat permukaan. "Inversi suhu membuat lapisan udara dingin terperangkap di dekat permukaan bumi, yang meningkatkan rasa dingin di malam hari," jelas Dr. Budi.

Perubahan Iklim

Pola Cuaca yang Berubah

Perubahan iklim global juga berpengaruh pada pola cuaca lokal, termasuk suhu siang dan malam hari. "Perubahan iklim dapat memperkuat fenomena suhu ekstrem, termasuk penurunan suhu malam hari yang lebih tajam selama musim kemarau," kata Dr. Linda.

Adaptasi Masyarakat

Penting bagi masyarakat untuk memahami fenomena ini agar dapat beradaptasi dengan baik. "Dengan pemahaman yang baik, masyarakat dapat mengambil langkah-langkah untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan selama musim kemarau, seperti menggunakan pakaian yang sesuai dan menjaga lingkungan agar tetap sejuk," saran Dr. Budi.

Penurunan suhu yang drastis pada malam hari selama musim kemarau disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor atmosfer, seperti radiasi terestrial, rendahnya kelembapan udara, sirkulasi angin, dan fenomena inversi suhu. Para ahli meteorologi menjelaskan bahwa pemahaman tentang proses-proses ini dapat membantu masyarakat dalam menyesuaikan diri dan tetap nyaman di tengah perubahan cuaca.

Dengan demikian, fenomena ini bukanlah hal yang aneh atau misterius, melainkan bagian dari dinamika alam yang dapat dijelaskan secara ilmiah. Memahami mengapa suhu malam hari terasa lebih dingin selama musim kemarau membantu kita lebih bijaksana dalam menghadapi cuaca dan menjaga kesehatan.