Para Arkeolog Merekonstruksi Wajah Mumi ‘Juanita’, Ice Maiden dari Peru
- Facebook/archaeologyworldwide
Butuh lebih dari 400 jam bagi Nilsson untuk merekonstruksi ‘Juanita’, berdasarkan penelitian yang diberikan oleh tim Polandia.
Reinhard dan rekan pendakiannya dari Peru, Miguel Zárate, menemukan mumi tersebut pada tahun 1995 di ketinggian lebih dari 6.000 meter (19.685 kaki) di gunung berapi Ampato yang tertutup salju.
Juanita, sang mumi, hampir seluruhnya diawetkan dalam keadaan beku, menyisakan organ dalam, rambut, darah, kulit, bahkan isi perutnya.
Selain mumi, mereka menemukan banyak barang yang ditinggalkan sebagai persembahan kepada dewa Inca.
Ini termasuk tulang llama, patung kecil dan pecahan tembikar, tersebar di lereng gunung tempat mayat itu terjatuh.
Penelitian antropologi menyebutkan tanggal pengorbanan Juanita antara tahun 1440 dan 1450 M ketika dia berusia antara 13 dan 15 tahun.
Kemungkinan penyebab kematiannya diidentifikasi sebagai pukulan parah pada lobus oksipital kanan, seperti yang ditentukan oleh para peneliti di Universitas Johns Hopkins yang melakukan CT scan.