Pohon Juniper dalam Mitologi dan Kepercayaan Rakyat
- ulukayin.org
Malang, WISATA – Juniper, pohon jenis konifera dari genus Juniperus, merupakan spesies yang dapat beradaptasi dengan banyak iklim. Oleh karena itu, beberapa praktik, mitos dan kepercayaan masyarakat tentang juniper dapat ditemukan di banyak masyarakat.
Pohon juniper yang mudah dibedakan dari pohonnya hanya dengan melihat buah dan daunnya, merupakan anggota famili Cupressaceae, bersama dengan pohon seperti cemara, thuja, dan sequoia. Menurut informasi terkini, genus Juniperus diperkirakan mencakup setidaknya 70 spesies juniper.
Banyak spesies juniper telah menyebar ke seluruh Siberia, dataran tinggi Asia Dalam, Dataran Tinggi Tibet, Kaukasus, Anatolia, Eropa dan Amerika Utara, karena kemampuan beradaptasinya terhadap iklim yang berbeda. Buahnya biasanya berwarna kebiruan tua, meskipun pada beberapa spesies berwarna kecoklatan atau kemerahan. Batangnya cenderung berwarna lebih terang di iklim yang keras. Fakta bahwa tanaman ini dapat ditanam dengan mudah bahkan di daerah pegunungan dan tanah yang berbatu-batu telah meningkatkan pentingnya juniper bagi masyarakat yang tinggal di dataran tinggi.
Diketahui bahwa juniper telah dimanfaatkan masyarakat sejak lama. Çatalhöyük, salah satu peradaban Anatolia Zaman Neolitikum, berisi bukti tertua penggunaan juniper sebagai bahan bangunan.
Di Çatalhöyük, tempat tinggal lebih dari 8000 orang, tempat tinggal dimasuki melalui bukaan di atap. Bukaan ini juga memastikan keluarnya asap dari lampu minyak dan kompor yang menyala di dalam rumah. Untuk menjaga atap tetap berdiri, digunakan tiang juniper.
Tiang juniper yang menjulang dari lantai rumah diperkirakan memiliki makna sakral atau supranatural, mengingat adanya kuburan di lantai tersebut.
Penafsiran suci tentang juniper ditemukan di peradaban Anatolia selanjutnya.