Bagaimana Socrates Mendefinisikan Kebenaran dan Menerapkannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Socrates di tengah Warga Athena (ilustrasi)
Sumber :
  • Handoko/Istimewa

Malang, WISATA - Socrates, seorang filsuf Yunani kuno yang hidup pada abad ke-5 SM, dikenal karena pencariannya yang teguh akan kebenaran mutlak. Baginya, kebenaran bukanlah sesuatu yang dapat diukur secara fisik atau diwariskan dari generasi ke generasi, tetapi lebih merupakan konsep abstrak yang harus dicapai melalui pemikiran kritis dan refleksi. Mari kita telusuri lebih dalam bagaimana Socrates mendefinisikan kebenaran dan bagaimana konsep ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kisah Pertempuran Cunaxa dan Kematian Cyrus dalam Anabasis yang Ditulis Xenophon, Murid Socrates

Definisi Kebenaran menurut Socrates

Socrates mendefinisikan kebenaran sebagai kesesuaian antara pemahaman manusia dengan realitas yang ada di luar sana. Baginya, kebenaran bukanlah sesuatu yang dapat ditentukan oleh otoritas atau konvensi sosial, tetapi harus dicapai melalui dialog, pertanyaan, dan pemikiran kritis. Dia percaya bahwa manusia memiliki kemampuan bawaan untuk mengenal kebenaran, tetapi sering kali tersesat dalam dunia opini dan kepercayaan yang salah.

Pesan Terakhir Socrates Kepada Xantippe Istrinya, Saat Akan Dihukum Mati

Menurut Socrates, proses mencari kebenaran melibatkan pengajuan pertanyaan yang mendalam dan pengujian keyakinan yang ada. Dia menggunakan metode dialektika, yakni dialog tanya jawab, untuk mengungkap kesalahan dalam penalaran dan membimbing orang lain menuju pemahaman yang lebih baik. Baginya, kebenaran bukanlah sesuatu yang tetap dan pasti, tetapi merupakan hasil dari upaya terus-menerus untuk mencari pemahaman yang lebih dalam tentang dunia dan diri sendiri.

Penerapan Kebenaran dalam Kehidupan Sehari-hari

Reaksi Xantippe Istri Socrates saat Tahu Suaminya Akan Dihukum Mati

Socrates menerapkan konsep kebenaran dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang praktis dan relevan. Salah satu prinsip utamanya adalah prinsip "Kenalilah Diri Sendiri", yang menekankan pentingnya introspeksi dan refleksi dalam memahami diri sendiri. Baginya, orang yang mengenal dirinya sendiri juga akan mengenal kebenaran, karena kebenaran tidak dapat dipisahkan dari pemahaman tentang diri sendiri dan tempat kita dalam dunia.

Dalam interaksi sehari-hari, Socrates selalu mendorong orang untuk mempertanyakan keyakinan mereka sendiri dan menguji argumen mereka dengan teliti. Dia tidak pernah puas dengan jawaban yang dangkal atau klise, tetapi selalu mendorong orang untuk mencari pemahaman yang lebih dalam dan lebih akurat tentang dunia di sekitar mereka.

Halaman Selanjutnya
img_title