Mengejutkan! Penemuan Mumi Mesir Berusia 2.000 Tahun Ternyata Seorang Wanita Hamil
- Facebook/archaeologyworldwide.com
Pada bulan April 2021 lalu kami meliput publikasi studi pertama ilmuwan tentang mumi hamil
Wojciech Ejsmond, penulis utama dari Akademi Ilmu Pengetahuan Polandia, mengatakan bahwa meskipun mumi bayi ditemukan di makam Tutankhamun, ini adalah pertama kalinya seorang wanita hamil diawetkan dengan jaringan lunak.
Pada bulan April, Dr. Ejsmond berkata, "Diperlukan lebih banyak penelitian." Kini, tim yang sama kembali menjadi berita utama setelah melakukan penelitian terhadap mumi janin dan mereka mengatakan misteri mumi hamil hanya ada karena proses kimia yang tidak biasa yang menyebabkan janin diasamkan dan terjebak dalam waktu.
Profesor Ozarek-Szilke adalah salah satu direktur Projek Mumi Warsawa. Dalam sebuah makalah baru yang diterbitkan dalam ‘Journal of Archaeological Science’, bio-arkeolog tersebut menjelaskan bahwa untuk mengeringkan tubuh wanita hamil, pembalsem menutupinya dengan natron, senyawa alami garam natrium yang digunakan secara luas pada zaman prasejarah di Mesir, Timur Tengah, dan Yunani.
Bubuk ini sebagian besar digunakan seperti soda kue dalam masakan, pengobatan, dan pertanian, tetapi juga dapat digunakan dalam pembuatan kaca dan mumifikasi.
Natron bertindak sebagai disinfektan alami dan bahan pengering (pengeringan) dan merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses mumifikasi Mesir kuno.
Setelah mengeluarkan organ dan mengisi rongga internal dengan natron kering, jaringan tubuh tetap terjaga. Kemudian jenazah dibalut dengan lumpur Nil kering, serbuk gergaji, lumut kerak, dan kain kering agar lebih leluasa di akhirat.