Mengejutkan! Penemuan Mumi Mesir Berusia 2.000 Tahun Ternyata Seorang Wanita Hamil

Sarkofagus dan Pemindaian Mumi Wanita Hamil
Sumber :
  • Facebook/archaeologyworldwide.com

Para ilmuwan menulis dalam studi baru bahwa ketika natron disebarkan ke tubuh wanita hamil, hal itu menyebabkan asam format dan senyawa lain muncul di dalam rahim wanita tersebut, sehingga menciptakan kondisi sempurna untuk menjaga janin.

Gaya Hidup Berburu dan Meramu pada Zaman Prasejarah

Para tukang kebun tahu betul, begitu pula para dokter, bahwa tingkat asam dan basa (pH) di alam menentukan keberhasilan semua pertumbuhan organik. PH adalah ukuran jumlah relatif ion hidrogen dan hidroksil bebas dalam air: semakin banyak ion hidrogen bebas maka semakin tinggi keasamannya. 

Selama hidup, pH (asam) yang tinggi dalam darah Anda disebut alkalosis, sedangkan pH rendah disebut asidosis dan keduanya dapat menyebabkan komplikasi ginjal yang parah. Dalam kasus wanita hamil yang dimumikan, peningkatan keasaman berfungsi untuk menjaga janin.

PADANG: Kalender Wisata 2025 Segera Diluncurkan, Siapkan Jadwal Liburan...

Karena beberapa proses kimia yang berkaitan dengan penguraian, kata para ilmuwan, tingkat pH di dalam tubuh wanita berubah dari lingkungan basa ke lingkungan yang lebih asam.

Makalah baru ini menjelaskan bahwa asam ini menyebabkan mineral yang terperangkap di dalam tulang kecil janin mengering dan lama kelamaan menjadi 'mineralisasi' atau 'pengasaman'.

PADANG: Kalender Wisata 2025 Segera Diluncurkan, Siapkan Jadwal Liburan...

Dr. Ozarek-Szilke menjelaskan bahwa pemindaian janin mumi Mesir kuno menunjukkan 'tengkorak mineral' janin, yang berkembang paling cepat. Tangan dan kaki juga terlihat pada hasil scan namun tidak pernah terbentuk tulang, namun hanya menyisakan jaringan kering.