Menelusuri Makna Kehidupan Lewat Syair Perahu Karya Hamzah Fansuri

Hamzah Fanshuri
Sumber :
  • Alif.Id

Malang, WISATA - Syair Perahu karya Hamzah Fansuri, seorang pujangga sufi ternama dari Aceh, merupakan salah satu puisi Melayu klasik yang tak lekang oleh waktu. Di balik keindahan bahasanya, syair ini sarat dengan makna filosofis tentang kehidupan, kematian, dan pencarian hakikat diri.

Menyelami Filosofi Wayang Kulit: Menghidupkan Nilai-Nilai Kehidupan dari Layar Tradisional

Hamzah Fansuri, yang hidup di abad ke-16, dikenal sebagai pelopor aliran tasawuf di Nusantara. Karya-karyanya, termasuk Syair Perahu, banyak mengandung ajaran tasawuf dan sufisme yang dikemas dalam bahasa yang puitis dan mudah dipahami.

Syair Perahu terdiri dari 15 bait yang menggunakan metafora perahu untuk menggambarkan kehidupan manusia. Tubuh manusia diibaratkan sebagai perahu, nafsu sebagai layar, akal sebagai nakhoda, dan ilmu sebagai bekal perjalanan.

Mengapa Socrates Tidak Takut Mati: Begini Pandangan Filosofisnya

Bait-bait dalam Syair Perahu membawa pesan mendalam tentang bagaimana menjalani kehidupan yang bermakna. Berikut beberapa poin penting yang dapat digali dari syair ini:

  • Kesadaran akan kefanaan: Syair ini mengingatkan kita bahwa hidup di dunia ini bersifat sementara. Layaknya perahu yang berlayar di lautan, kehidupan manusia penuh dengan rintangan dan ketidakpastian.
  • Pentingnya ilmu dan amal: Ilmu dan amal saleh diibaratkan sebagai bekal yang menuntun manusia dalam perjalanannya menuju akhirat. Tanpa bekal yang cukup, manusia akan tersesat dan terombang-ambing dalam lautan dunia.
  • Mencari hakikat diri: Syair Perahu mengajak kita untuk merenungkan diri dan mencari makna di balik kehidupan. Pencarian ini diibaratkan sebagai perjalanan perahu yang mencari tujuannya di lautan luas.
  • Penyerahan diri kepada Tuhan: Pada akhirnya, Syair Perahu menekankan pentingnya penyerahan diri kepada Tuhan. Dengan berserah diri, manusia akan menemukan ketenangan dan kebahagiaan sejati.

Syair Perahu bukan sekadar puisi biasa, melainkan sebuah karya sastra yang sarat dengan nilai-nilai filosofis dan spiritual. Karya ini merupakan warisan budaya yang patut dilestarikan dan dipelajari oleh generasi penerus.

Kematian Socrates: Apa Arti Kebenaran di Mata Sang Filsuf?

Berikut adalah  bait-bait Syair Perahu:

Syair Perahu

Oleh: Hamzah Fansuri

 

Halaman Selanjutnya
img_title