Jejak Aristoteles dalam Peradaban Islam dan Dunia Timur: Warisan Intelektual yang Tak Ternilai

Aristoteles
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Tokoh besar lain yang tak kalah penting adalah Ibnu Sina (Avicenna), yang hidup pada abad ke-10 dan 11 M. Dalam karya terkenalnya Kitab al-Shifa’ dan Al-Qanun fi al-Tibb, Ibnu Sina banyak mengadaptasi teori Aristoteles, khususnya dalam bidang metafisika dan filsafat alam. Ia menjelaskan konsep jiwa manusia, wujud dan esensi, serta penyebab (kausalitas) berdasarkan kerangka Aristotelian, namun disesuaikan dengan doktrin Islam.

Bagaimana Aristoteles Mempengaruhi Ilmuwan Muslim Abad Pertengahan? Inilah Jejak Intelektualnya yang Luar Biasa

Ibnu Sina juga menjadikan Aristoteles sebagai fondasi teoritis dalam pendekatan medisnya, sehingga tidak mengherankan jika pengaruh keduanya merambah hingga Eropa melalui dunia Latin pada Abad Pertengahan.

Ibnu Rusyd: Pembela Aristoteles di Dunia Islam

Aristoteles dan Pandangannya tentang Alam Semesta: Filsafat Kosmos yang Bertahan Ribuan Tahun

Nama Ibnu Rusyd (Averroes) menjadi sangat penting dalam konteks pembelaan terhadap pemikiran Aristoteles. Filsuf dan hakim asal Andalusia ini menulis komentar lengkap atas hampir seluruh karya Aristoteles. Ia berpendapat bahwa banyak ulama dan filosof Muslim sebelumnya telah salah menafsirkan ajaran Aristoteles.

Melalui karya-karya seperti Tahafut al-Tahafut (Kerancuan dari Kerancuan), Ibnu Rusyd mempertahankan keabsahan filsafat rasional Aristoteles terhadap kritik Al-Ghazali, dan membuktikan bahwa rasionalitas tidak bertentangan dengan wahyu jika ditempatkan pada porsinya.

Konsep “Golden Mean” Aristoteles: Kunci Keseimbangan Hidup di Tengah Dunia yang Ekstrem

Pengaruh Aristoteles ke Dunia Timur Lainnya

Meskipun pengaruh Aristoteles paling dominan dirasakan dalam peradaban Islam, tidak sedikit pula gagasan-gagasannya yang merembes ke dunia Timur non-Muslim. Dalam konteks India, beberapa pemikir Hindu dan Buddhis turut membaca serta menanggapi karya-karya filsafat Yunani. Di Tiongkok, meskipun dominasi Konfusianisme dan Taoisme kuat, namun lewat interaksi dagang dan intelektual pada masa Dinasti Tang dan Dinasti Song, wacana filsafat Yunani termasuk Aristoteles mulai dikenal oleh sebagian kecil kalangan intelektual.

Halaman Selanjutnya
img_title