Socrates vs Zaman Modern: Apakah Dunia Hari Ini Butuh Lebih Banyak Filsuf?
- Cuplikan layar
Apakah Dunia Butuh Lebih Banyak Filsuf?
Jawabannya, ya. Tapi bukan dalam arti akademis atau gelar universitas. Dunia tidak semata-mata butuh orang yang hafal teori Plato atau Aristoteles, tetapi manusia yang berani berpikir kritis, mempertanyakan sistem yang tidak adil, dan hidup dengan integritas.
“Filsuf” dalam semangat Socrates adalah orang yang tidak takut berbeda pendapat, yang memilih kejujuran daripada popularitas, yang lebih tertarik mencari kebenaran daripada membenarkan dirinya sendiri.
Kita butuh lebih banyak guru, pemimpin, jurnalis, pelajar, pekerja—siapa pun—yang bersikap seperti Socrates: tidak takut bertanya dan mau mendengarkan. Dunia akan menjadi tempat yang lebih sehat jika orang-orang berhenti berlomba menjadi benar, dan mulai belajar menjadi bijak.
Socrates dan Tantangan Teknologi
Mungkin jika Socrates hidup hari ini, ia akan duduk di kafe sambil berdialog, atau membuat podcast yang mengundang lawan bicara untuk berdiskusi tentang makna hidup. Tapi satu hal yang pasti: ia tidak akan larut dalam tren, melainkan mempertanyakannya.
Apakah media sosial membuat kita lebih dekat, atau justru lebih sendiri? Apakah algoritma membantu kita, atau membentuk kita menjadi orang yang sempit? Socrates akan mempertanyakan itu semua, bukan untuk menyalahkan teknologi, tapi untuk menyadarkan kita agar tidak kehilangan kemanusiaan.