Socrates vs Zaman Modern: Apakah Dunia Hari Ini Butuh Lebih Banyak Filsuf?
- Cuplikan layar
Socrates dan Krisis Etika Zaman Kini
Masalah besar dunia hari ini bukan kekurangan teknologi, tapi krisis etika dan integritas. Korupsi, ketimpangan, krisis lingkungan, hoaks, dan polarisasi sosial bukan terjadi karena kurangnya informasi, tapi karena kurangnya pemahaman dan tanggung jawab moral.
Socrates mengajarkan pentingnya hidup yang diperiksa (the unexamined life is not worth living). Ia meyakini bahwa kebaikan lahir dari pengetahuan akan diri sendiri. Jika orang memahami apa itu kebaikan, mereka akan cenderung hidup sesuai nilai-nilai itu.
Zaman modern dengan segala kecanggihan dan kenyamanannya justru membuat manusia cenderung lupa bertanya: apakah yang kulakukan ini benar? Apakah aku hidup sesuai dengan nilai-nilai yang kupahami?
Dunia yang Sibuk Tapi Hampa
Banyak anak muda merasa kehilangan arah, meski memiliki segalanya. Pendidikan tinggi, pekerjaan mapan, bahkan pengikut ribuan di media sosial, tapi tetap merasa hampa. Socrates mungkin akan bertanya: "Apa gunanya semua itu jika kamu tidak mengenal siapa dirimu?"
Kebahagiaan sejati menurut Socrates bukan berasal dari luar, tapi dari pemahaman akan diri sendiri, dari hidup yang dijalani dengan kesadaran, bukan sekadar mengikuti arus. Dunia hari ini butuh filosofi seperti ini—bukan untuk menghindari kenyataan, tapi untuk memahami dan menavigasi hidup dengan lebih bijak.