Filsafat Socrates: Jalan Menuju Kebijaksanaan atau Jalan Menuju Bahaya?
- Wikipedia
Jalan Menuju Kebijaksanaan
Socrates percaya bahwa hanya dengan berpikir jujur dan mendalam, manusia dapat mencapai hidup yang baik. Salah satu kutipan terkenalnya adalah:
“Hidup yang tidak diperiksa, tidak layak dijalani.”
Dalam pandangannya, kebijaksanaan bukanlah kumpulan informasi, tetapi sikap rendah hati dan kesediaan untuk terus belajar. Socrates menolak anggapan bahwa kebenaran bisa diwariskan begitu saja. Baginya, setiap orang harus menemukan kebenarannya sendiri melalui perenungan dan dialog.
Dalam konteks modern, pendekatan ini sangat relevan. Di tengah banjir informasi dan polarisasi opini, kemampuan berpikir kritis seperti yang diajarkan Socrates menjadi sangat penting. Kita tidak hanya perlu tahu apa yang kita yakini, tetapi mengapa kita mempercayainya.
Jalan Menuju Bahaya?
Namun, tidak bisa disangkal bahwa pemikiran Socrates juga membawa risiko. Ketika seseorang mulai mempertanyakan segala hal—dari agama, hukum, sampai nilai sosial—ia bisa dianggap subversif, bahkan berbahaya. Socrates sendiri akhirnya dihukum mati oleh negara karena dianggap mengganggu ketertiban.
Ia dituduh menyesatkan generasi muda dan tidak menghormati dewa-dewa resmi Athena. Ironisnya, ia dihukum bukan karena melakukan kekerasan, tetapi karena bertanya terlalu banyak.