Massimo Pigliucci Ungkap Rahasia Hidup Tenang dan Bermakna Lewat Filsafat Stoik

5.     Kebajikan: Harta Sejati yang Tak Bisa Dirampas

Pigliucci menekankan bahwa dalam Stoisisme, hanya kebajikan yang dianggap sebagai kebaikan sejati. Kekayaan, status sosial, atau ketenaran bisa hilang kapan saja, tetapi kebajikan—seperti integritas, keberanian, dan keadilan—selalu melekat dalam diri.

Ia berkata, “Kebajikan adalah satu-satunya hal yang tidak bisa direnggut siapa pun darimu.” Ini memberikan kekuatan batin luar biasa, karena kita tahu bahwa harga diri dan nilai hidup kita tidak bergantung pada dunia luar, tetapi pada tindakan dan keputusan yang kita buat sendiri.

6.     Berani Menghadapi Kesulitan

Hidup tenang bukan berarti hidup tanpa kesulitan. Bagi Pigliucci, kesulitan adalah bagian dari hidup yang tak terhindarkan dan justru bisa menjadi guru terbaik. "Kesulitan bukan musuh, tapi guru yang membentuk kita," ujarnya.

Stoik sejati bukanlah orang yang menghindari penderitaan, tetapi mereka yang mampu berdiri teguh di tengah badai, belajar dari rasa sakit, dan menjadi lebih kuat karena pengalaman tersebut.

7.     Hiduplah untuk Hari Ini, Rencanakan untuk Esok

Halaman Selanjutnya

Salah satu ajaran Stoik yang sering disampaikan Pigliucci adalah prinsip hidup sadar waktu. Ia mendorong kita untuk hidup seolah-olah hari ini adalah hari terakhir, namun berpikir seolah-olah kita akan hidup selamanya.