Saat Orang Tua Mulai Rapuh: Islam, Cinta, dan Tanggung Jawab Anak yang Sering Terlupakan
- Image Creator Grok/Handoko
Dalam tradisi budaya Timur seperti Konfusianisme maupun lokal seperti Jawa, Minang, dan Bugis, orang tua dianggap sebagai poros nilai dan penentu martabat keluarga.
“Mikul duwur, mendhem jero”—angkat tinggi kehormatan orang tua, dan sembunyikan aib mereka sedalam mungkin.
Filsafat menempatkan orang tua bukan sebagai ‘tanggungan hidup’, tetapi sebagai pusat kebijaksanaan dan sumber keberkahan.
Islam: Puncak Penghormatan pada Masa Tua Orang Tua
Dalam ajaran Islam, posisi orang tua sangat mulia, terlebih saat mereka sudah lanjut usia. Allah SWT memerintahkan agar manusia menyembah-Nya dan berbuat baik kepada orang tua dalam satu rangkaian perintah:
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.”
(QS. Al-Isra: 23)
Ketika orang tua sudah lemah, Islam melarang berkata kasar, bahkan ucapan ringan seperti “ah” pun dilarang. Ini menunjukkan tingginya adab yang harus dijaga terhadap orang tua, terutama di usia senja mereka.