Seneca: Tak Ada Nikmat dalam Kepemilikan Jika Tak Ada yang Bisa Diajak Berbagi

Seneca
Sumber :
  • Cuplikan layar

Malang, WISATA - “There is no enjoying the possession of anything valuable unless one has someone to share it with.”
Lucius Annaeus Seneca, filsuf Stoik Romawi, menggugah kesadaran kita tentang esensi kebahagiaan sejati. Baginya, kepemilikan atas sesuatu yang berharga—baik itu harta, pengetahuan, waktu, atau kebahagiaan—tidak akan pernah memberikan kenikmatan sejati jika tidak dibagikan kepada orang lain. Dalam satu kalimat singkat ini, Seneca meruntuhkan pemahaman sempit bahwa kebahagiaan bisa dimiliki secara individual dan egoistik.

Ryan Holiday: Dari Anak Muda Ambisius ke Guru Stoik Dunia – Perjalanan Filosofis yang Menginspirasi Jutaan Orang

Di tengah dunia yang begitu menekankan kepemilikan dan pencapaian pribadi, kutipan ini menjadi pengingat penting: nilai dari sesuatu bukan hanya ditentukan oleh kelangkaan atau kemewahannya, tetapi oleh seberapa dalam kita bisa membaginya dengan orang lain.

Kepemilikan Tanpa Makna

Seneca: Menderita Sebelum Waktunya Hanya Akan Membuat Derita Semakin Berat

Bayangkan seseorang yang memiliki rumah mewah, mobil mahal, dan tabungan yang melimpah. Namun ia hidup sendiri, tanpa teman sejati, tanpa keluarga yang dekat, dan tanpa koneksi sosial yang tulus. Apakah semua yang ia miliki akan terasa menyenangkan?

Seneca menjawab: tidak.

Seneca: Ketika Kita Menunggu Hidup, Hidup Itu Sendiri Telah Berlalu

Kepemilikan, jika tidak dibagikan, hanya menjadi beban. Ia menjadi benda mati yang tidak bisa memberikan kehangatan batin. Manusia diciptakan untuk berbagi—bukan sekadar agar memberi manfaat bagi orang lain, tetapi juga agar ia sendiri bisa merasakan makna dari apa yang dimilikinya.

Mengapa Berbagi Membuat Hidup Lebih Bahagia?

Halaman Selanjutnya
img_title